Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANGKOK. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan, pengeboman yang terjadi di ibukota Thailand, Bangkok, pada Senin (17/8) merupakan serangan terburuk yang pernah terjadi di negara tersebut.
"Ini merupakan insiden terburuk yang pernah terjadi di Thailand. Dampak bom sangat besar, dan kali ini mereka menargetkan orang-orang yang tak berdosa. Mereka ingin menghancurkan ekonomi kami, sektor pariwisata kami," jelas Prayuth.
Serangan tersebut menewaskan setidaknya 21 orang, termasuk warga asing. Sementara, jumlah korban luka-luka mencapai puluhan orang.
Prayuth bilang, hingga saat ini, pihaknya belum bisa mengidentifikasi siapa pihak yang bertanggungjawab atas bom tersebut. Namun, pihak kepolisian sudah melakukan investigasi terhadap satu orang yang diduga terlibat aksi ini.
Bom tersebut menargetkan kuil Erawan Hindu, salah satu lokasi wisata utama Bangkok.
Bom meledak sekitar pukul 19.00 waktu setempat saat situasi di kuil yang terletak di perempatan Ratchaprasong sangat ramai pengunjung.
Kepala Kepolisian Nasional Thailand Somyot Poompummuang sebelumnya mendeskripsikan bom tersebut berbentuk "bom pipa" dan diletakkan di dalam kuil. Diprediksi, di dalam bom tersebut ditanamkan sekitar 3 kilogram TNT.
"Siapapun yang menanamkan bom ini sangat kejam dan bertujuan membunuh. Dengan menaruh bom di dalam sana berarti mereka ingin membunuh banyak orang," jelas Poompummuang.