kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Bos World Central Kitchen Menyebut Israel Menyerang Pekerjanya dengan Sengaja


Kamis, 04 April 2024 / 07:09 WIB
Bos World Central Kitchen Menyebut Israel Menyerang Pekerjanya dengan Sengaja
ILUSTRASI. Mobil milik World Central Kitchen (WCK) hancur dalam serangan udara Israel, di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah 2 April 2024. REUTERS/Ahmed Zakot


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Serangan Israel terhadap rombongan kelompok amal World Central Kitchen (WCK) terus menjadi sorotan. Founder WCK, chef Jose Andres, merasa serangan tersebut disengaja dan dilakukan secara secara sistematis.

Tentara Israel (IDF) pada hari Selasa (2/4) menyerang konvoi kendaraan WCK di Gaza, menewaskan 7 orang anggota badan amal tersebut.

Mengutip laporan resmi WCK, tujuh anggota yang terbunuh berasal dari Australia, Polandia, Inggris, berkewarganegaraan ganda AS dan Kanada, serta Palestina.

Baca Juga: Kapal Bantuan Kemanusian Pertama ke Gaza Meninggalkan Pelabuhan Siprus

Serangan terjadi tak lama setelah tim WCK mengawasi pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut serangan itu tidak disengaja.

WCK mulai menyalurkan bantuan pangan kepada orang-orang yang kelaparan di Gaza utara melalui koridor maritim dari Siprus bulan lalu. Mereka bekerja sama dengan badan amal Spanyol, Open Arms.

WCK juga berkoordinasi erat dengan militer Israel, negara-negara Arab, dan beberapa negara lainnya.

Baca Juga: 7 Pekerja Bantuan Badan Amal Pangan Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza

Dilakukan Secara Sistematis

Bertolak belakang dengan pernyataan Netanyahu, Jose Andres merasa serangan itu dilakukan dengan sengaja, bahkan targetnya telah ditentukan secara sistematis.

Andres menjelaskan, IDF telah menargetkan tiga mobil WCK yang berada di zona dekonflik yang dikuasai pihak Israel.

"Jaraknya lebih dari 1,5, 1,8 kilometer, dengan konvoi kemanusiaan yang sangat jelas yang memiliki tanda di bagian atas, di atap, logo yang sangat berwarna-warni yang tentunya sangat kami banggakan. Sangat jelas siapa kami dan apa yang kami lakukan," kata Andres, dikutip Reuters.

Andres menjelaskan bahwa IDF menyerang mobil pertama yang berlapis baja. Tim WCK kemudian berpindah ke mobil kedua yang juga mendapat serangan. Saat berpindah ke mobil ketiga, serangan juga masih berlanjut.

Baca Juga: Pesan PBB untuk Israel: Biarkan Pekerjaan Kemanusiaan Melakukan Tugasnya

Dalam laporan resminya, WCK mengatakan bahwa tim mereka melakukan perjalanan di zona bebas konflik dengan menggunakan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan satu mobil biasa.

"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan dimana makanan digunakan sebagai senjata perang. Ini tidak bisa dimaafkan," ungkap CEO WCK, Erin Gore.

Andres menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut oleh pemerintah AS dan negara asal setiap pekerja bantuan yang terbunuh.

Menurut PBB, setidaknya 196 pekerja kemanusiaan telah terbunuh di Gaza sejak Oktober. Hamas menuduh Israel menargetkan lokasi distribusi bantuan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×