Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BRASILIA. Presiden Brasil Jair Bolsonaro berencana untuk memperbolehkan warga yang sudah di vaksin atau yang pernah positif Covid-19 untuk tidak mengenakan masker wajah.
Kamis (10/6), dalam sebuah pernyataan, Bolsonaro menyebut, rencana tersebut sudah diungkapkan kepada Menteri Kesehatan dan sedang ditinjau lebih lanjut.
Bolsonaro, yang menentang penguncian dan jarak sosial meskipun negaranya memiliki wabah virus corona paling mematikan kedua di dunia, mengatakan dalam pidatonya bahwa karantina seharusnya hanya untuk orang yang terinfeksi.
"Karantina hanya berguna untuk orang yang terinfeksi," katanya.
Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Queiroga membenarkan bahwa Bolsonaro telah memintanya untuk mempelajari penggunaan masker di Brasil.
Baca Juga: Brasil gelar unjuk rasa nasional terhadap penanganan Covid-19 Presiden Bolsonaro
Di sisi lain, Queiroga telah bersaksi pada minggu ini di depan komisi penyelidikan Senat bahwa masker harus digunakan untuk mencegah penularan Covid-19-19. Dia juga membantah Bolsonaro tentang penggunaan hydroxychloroquine, dengan mengatakan tidak ada bukti obat anti-malaria efektif dalam mengobati pasien Covid-19.
Pada siaran web mingguan kepada para pendukungnya, Bolsonaro membela penggunaan klorokuin dan mengatakan itu telah membantu mengurangi kematian akibat Covid-19 di Brasil, yang menurutnya telah dilaporkan berlebihan dengan memasukkan kematian yang disebabkan oleh penyakit lain.
Lebih dari 480.000 orang Brasil telah meninggal karena Covid-19, jumlah kematian terburuk kedua di luar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, program vaksinasi Brasil berjalan lambat dan penyelidikan Senat sedang menyelidiki apakah Bolsonaro, yang juga seorang skeptis vaksin, sengaja menunda mengamankan pasokan tepat waktu.
Hanya 23,6% dari populasi Brasil yang telah menerima dosis pertama dan hanya 10,2% yang telah divaksinasi penuh dengan dua dosis, menurut data kementerian kesehatan.