Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
DAMPAK Brexit dinilai European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) sama merugikannya bagi kedua pihak. Hal ini disampaikan langsung oleh kedua gubernur bank sentral.
Mark Carney, Gubernur BoE mengatakan gangguan di sektor finansial Inggris bisa berdampak pada aliran dana utama di wilayah Eropa. Sementara sebelumnya, Presiden ECB, Mario Draghi mengatakan keputusan Inggris untuk meninggalkan Eropa berdampak negatif pada ekonomi di kedua sisi.
“Untuk jangka panjang efek negatif Brexit akan terlihat mengguncang ekonomi kedua bagian wilayah,” kata Chris Hare, Ekonom Investec.
Menurut Carney, keuangan kontinen Eropa akan mengalami kesulitan jika peminjam dari Inggris, memutuskan untuk menarik dananya akibat perjanjian baru pasca Inggris hengkang dari Uni Eropa. Sementara Draghi menilai jika ekonomi di sektor Eropa jadi lebih terbuka maka Britania Raya akan merasakan dampak yang besar.
Masa depan ekonomi Britania Raya dan Eropa masih terus jadi perbincangan hangat mengingat Theresa May, Perdana Menteri Inggris berencana menggegas upaya Brexit per Maret 2017 mendatang.
Dalam laporan kestabilan keuangan BoE disampaikan posisi kedua wilayah yang saling terhubung akan menyebabkan perpisahan ini menjadi sulit dan merusak.
Jika ada penyesuaian yang dilakukan dalam time frame jangka pendek maka akan ada dampak kerusakan yang lebih besar di masa mendatang. Apabila mengganggu ekonomi Eropa maka imbasnya akan turut terasa dalam perdagangan dan konektivitas ekonomi Britania Raya.
Meski demikian, “Memang kita sedang dalam masa mata uang yang lemah. Tapi kita punya kebijakan yang lebih longgar. Akan ada argumen yang kuat bahwa ekonomi Britania Raya masih jauh lebih kuat dari Eropa,” kata Alan Clarke, Ekonom Scotiabank seperti dikutip dari Bloomberg.