Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
WASHINGTON DC. Setelah rapat dua hari, Federal Open Market Committee (FOMC) mengumumkan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS). Melalui pernyataan yang disampaikan Rabu, 27 Januari, 2016, pukul 14.00 waktu setempat atau Kamis pukul 01.00 WIB, FOMC mengabarkan bahwa bunga Fed Fund tetap dalam kisaran 0,25%-0,5%.
Para bankir bank sentral AS yang menjadi partisipan FOMC melihat harga minyak yang merosot dan penurunan harga barang impor menyebabkan inflasi jangka panjang AS diperkirakan masih di bawah harapan 2%. Padahal, sebagaimana kita tahu, salah satu basis kebijakan moneter AS adalah pencapaian traget inflasi sekitar 2%.
Dalam pernyataan itu FOMC juga menegaskan selanjutkan akan memonitor perkembangan ekonomi dan keuangan global secara ketat. Pernyataan ini ditafsirkan para ekonom sebagai sinyal bahwa bunga Fed Fund saat ini masih akan dipertahankan dalam FOMC berikutnya.
Keputusan FOMC semalam sudah diantisipasi para pelaku perdagangan mata uang. Oleh sebab itu harga pasangan mata uang utama tidak bergejolak tajam menjelang dan setelah pengumuman FOMC. Sehari sebelum pengumuman, nilai USD pada hampir semua pasangan matauang utama cenderung melemah.
Melihat perkembangan terbaru fundamental AS ini, ke depan pergerakan harga pair-pair utama masih akan dipengaruhi release data-data kedua negara yang matauangnya berpasangan. Khusus AS, data tenaga kerja yang rutin diumumkan awal bulan masih tetap akan relevan karena FOMC juga bertugas memaksimalkan kondisi tenaga kerja AS.
 
 Dalam pernyataan terpisah semalam, FOMC menyampaikan median proyeksi partisipan rapat tentang angka pengangguran AS dalam jangka panjang adalah 4,9%. Awal Januari lalu Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan angka pengangguran terbaru 5%. 
 
 Pernyataan lengkap kebijakan moneter Federal Reserve bisa diakses melalui situs resmi. 


/2012/03/15/892958759.jpg) 
  
  
  
 











