Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Pasar saham Australia dibuka melemah pada awal pekan ini, tertekan oleh saham sektor properti dan keuangan menjelang keputusan kebijakan suku bunga bank sentral yang dijadwalkan pada Selasa (4/11/2025).
Indeks acuan S&P/ASX 200 turun 0,5% ke level 8.838,40 pada perdagangan Senin (3/11/2025) waktu setempat. Penurunan ini menghapus sebagian kenaikan 0,4% yang tercatat sepanjang Oktober lalu.
Fokus investor kini tertuju pada keputusan Reserve Bank of Australia (RBA), yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga setelah laporan inflasi September menunjukkan kenaikan yang lebih kuat dari perkiraan.
Data tersebut meredam harapan pasar terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut tahun ini.
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Menguat, Investor Pantau Keputusan Suku Bunga Australia dan China
Menurut jajak pendapat Reuters terhadap sejumlah ekonom, RBA diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan kali ini, dengan kemungkinan pemangkasan baru terjadi pada 2026.
Tekanan juga datang dari sentimen global setelah sejumlah pejabat Federal Reserve AS menyampaikan komentar bernada hawkish pekan lalu, memperkuat pandangan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
Saham sektor keuangan turun 0,6%, dengan dua bank besar Australi,Commonwealth Bank of Australia (CBA) dan National Australia Bank (NAB), masing-masing melemah 0,8% dan 0,6%.
Meski suku bunga tinggi dapat memperlebar margin laba bank, kondisi tersebut juga menekan permintaan kredit baru dan meningkatkan risiko gagal bayar.
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Bergerak Beragam, Investor Menanti Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Saham Westpac, bank terbesar ketiga di Australia berdasarkan nilai pasar, turun 0,7% setelah melaporkan penurunan laba tahunan akibat kenaikan biaya dan persaingan ketat pada margin bunga.
Sektor properti yang sensitif terhadap suku bunga juga melemah 1%, sementara saham kesehatan turun 1,2%. Saham penambang emas merosot 0,8% setelah harga emas dunia turun 1% pada perdagangan Jumat lalu.
Saham pertambangan kehilangan 0,2%, tertekan oleh penurunan harga bijih besi dan tembaga. Raksasa tambang BHP juga tergelincir 0,1%.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Ditutup Merah Senin (8/9), Profit Bank Terancam Suku Bunga!
Namun, tidak semua sektor tertekan. Saham energi justru naik 0,6%, didorong oleh kenaikan harga minyak mentah.
Di sisi lain, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru juga melemah 0,2% ke posisi 13.513,32.













