Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Bursa saham Hongkong dan China anjlok pada hari ini (7/4) karena pasar saham di seluruh dunia runtuh dalam menghadapi perang dagang global yang meluas dan kekhawatiran akan memicu resesi yang dalam.
Indeks Hang Seng merosot lebih dari 10% dalam perdagangan pagi ini, jika berkelanjutan, akan menyebabkan penurunan harian terbesar sejak krisis keuangan global 2008.
Saham perbankan anjlok, dengan saham HSBC dan Standard Chartered yang terdaftar di bursa Hongkong sudah ambles 15%.
Indeks saham unggulan CSI300 China juga terlihat turun lebih dari 5% dengan aksi jual di hampir setiap sektor.
Di sisi lain, yuan China merosot ke level terendah sejak Januari dan yield obligasi melonjak tajam.
Baca Juga: Pasar Saham Taiwan Anjlok, Otoritas Bursa Ambil Langkah Stabilisasi Jika Diperlukan
China, yang kini menghadapi tarif Amerika Serikat (AS) lebih dari 50%, merespons dengan mengenakan tarif tambahan pada impor AS pada hari Jumat.
Perselisihan yang semakin memanas antara dua ekonomi terbesar dunia itu mengancam akan mengacaukan arus perdagangan, dan selain memukul pendapatan China, hal itu juga diperkirakan akan mendorong perlambatan permintaan global di saat pertumbuhan China tersendat.
Indeks daratan perusahaan tenaga surya dan pembuat peralatan rumah tangga mencatat kerugian sekitar 10%. Indeks volatilitas Hang Seng melesat ke level tertinggi sejak Oktober.
Dengan tidak adanya tanda-tanda kemunduran dari Gedung Putih, fokus investor akan tertuju pada Beijing untuk menghasilkan langkah-langkah guna mendukung eksportir China dan menopang ekonomi domestik.
Saham raksasa daring Alibaba dan Tencent juga turun lebih dari 8%.