kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.377   -151,00   -0,91%
  • IDX 6.887   99,44   1,47%
  • KOMPAS100 1.000   19,48   1,99%
  • LQ45 769   15,42   2,05%
  • ISSI 223   2,31   1,04%
  • IDX30 398   7,22   1,85%
  • IDXHIDIV20 464   7,16   1,57%
  • IDX80 112   2,10   1,91%
  • IDXV30 114   0,72   0,64%
  • IDXQ30 129   2,64   2,10%

Bursa Saham Global Menguat, Harga Minyak Anjlok Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata


Selasa, 24 Juni 2025 / 10:06 WIB
Bursa Saham Global Menguat, Harga Minyak Anjlok Usai Trump Umumkan Gencatan Senjata
ILUSTRASI. An electronic board shows Shanghai and Shenzhen stock indices as people walk on a pedestrian bridge at the Lujiazui financial district in Shanghai, China April 11, 2025. REUTERS/Go Nakamura


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham global mengalami reli dan dolar AS melanjutkan pelemahan pada Selasa (24/6), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata, meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dan mendorong harga minyak jatuh tajam.

Melalui unggahan di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa gencatan senjata akan berlaku dalam waktu 12 jam, setelah itu perang akan dianggap "berakhir".

Baca Juga: Robert Kiyosaki Teriakkan Peringatan: Dunia Menuju Kehancuran Keuangan Global!

Seorang pejabat senior Iran mengonfirmasi bahwa Teheran telah menyetujui gencatan senjata dengan Israel.

Sementara Channel 12 Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju dengan gencatan senjata dalam percakapan dengan Trump, asalkan Iran menghentikan serangannya.

Harga minyak turun hampir 4%, setelah sebelumnya sempat anjlok 9% pada Senin ketika Iran melakukan serangan simbolis terhadap pangkalan militer AS, yang tidak menimbulkan kerusakan berarti dan mengisyaratkan bahwa Teheran untuk sementara mengakhiri pembalasan.

Dengan meredanya ancaman terhadap Selat Hormuz, jalur pelayaran minyak vital dunia, harga minyak mentah AS turun lagi 3,4% ke level US$ 66,24 per barel, terendah sejak 11 Juni.

“Risiko lonjakan harga minyak yang baru tampaknya mereda. Hal ini memberikan sentimen positif dari sisi risiko dan mengurangi ancaman terhadap pertumbuhan global,” ujar Ray Attrill, Kepala Strategi Valas di National Australia Bank.

“Ini juga memberi harapan bahwa tren penurunan dolar AS bisa berlanjut.”

Baca Juga: Siapa Pengganti Ayatollah Ali Khamenei? Suksesi Pemimpin Tertinggi Iran Dipercepat

Bursa Saham dan Aset Risiko Melonjak

Aset berisiko menguat, dengan futures S&P 500 naik 0,5%, dan futures Nasdaq meningkat 0,7%. Futures EUROSTOXX 50 melonjak 1,1%, sementara futures FTSE Inggris naik 0,3%.

Indeks saham MSCI untuk kawasan Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,8%, sedangkan Nikkei Jepang reli 1,3%.

Dolar Melemah, Yen dan Euro Menguat

Kabar gencatan senjata membuat dolar AS melanjutkan pelemahan, turun 0,3% terhadap yen ke level 145,70, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi enam pekan di 148 yen. Euro naik 0,2% ke US$ 1,1594, melanjutkan kenaikan 0,5% pada hari sebelumnya.

Yen dan euro diuntungkan dari turunnya harga minyak karena baik Jepang maupun Uni Eropa sangat bergantung pada impor minyak dan gas alam cair (LNG). Sebaliknya, Amerika Serikat merupakan eksportir bersih energi.

Baca Juga: Iran Ancam Serangan Balasan, Kedubes AS di Qatar Minta Warganya Berlindung

Indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia turun 0,6% pada perdagangan sebelumnya dan terakhir stagnan di level 98,20.

Obligasi AS dan Suku Bunga

Imbal hasil obligasi Treasury bertenor 10 tahun naik 1 basis poin menjadi 4,353%, sementara kontrak futures suku bunga turun tipis, seiring investor mulai mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Pasar obligasi sempat menguat pada Senin setelah Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, mengatakan bahwa waktu untuk memangkas suku bunga semakin dekat karena risiko terhadap pasar tenaga kerja mulai meningkat.

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berbicara di hadapan Kongres pada Selasa, namun sejauh ini ia tetap hati-hati soal potensi pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Dua Supertanker Putar Balik di Selat Hormuz, Pasokan Minyak Global Terancam

Pasar kini hanya memperkirakan sekitar 22% kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada rapat 30 Juli mendatang.

Harga Emas Turun

Sentimen risk-on turut menekan harga emas. Harga spot gold turun 0,6% ke US$ 3.346 per ons troi.

Selanjutnya: Pertamina International Shipping (PIS) Tingkatkan Pengawasan di Jalur Timur Tengah

Menarik Dibaca: Resep Nashville Chicken yang Renyah di Luar dan Juicy di Dalam, Pedasnya Nampol




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×