Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penulis buku legendaris "Rich Dad Poor Dad", Robert Kiyosaki, kembali menggemparkan dunia keuangan dengan peringatan keras soal krisis moneter global yang disebutnya tinggal menunggu waktu.
Lewat unggahan terbarunya di platform X pada 23 Juni 2025, ia menyebut dunia kini berada di ambang kehancuran sistem keuangan terbesar sepanjang sejarah.
"Gelembung Utang Terbesar dalam Sejarah"
Dalam pernyataannya, Kiyosaki menyebut situasi saat ini sebagai "biggest debt bubble in history" alias gelembung utang terbesar dalam sejarah. Ia memperingatkan bahwa para pemilik aset-aset berbasis uang fiat—terutama obligasi dan tabungan tunai—berisiko besar menjadi "pecundang terbesar" saat krisis tersebut meledak.
"KEHANCURAN MONETER GLOBAL SEDANG DATANG? Apakah Anda akan menjadi lebih kaya atau lebih miskin saat gelembung utang terbesar ini meledak? Saya menyarankan untuk memiliki emas, perak, dan BITCOIN," tulis Kiyosaki dalam unggahan X-nya.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Krisis Terbesar Segera Tiba, Dana Pensiun Baby Boomers Tergerus
Selama ini, Kiyosaki dikenal sebagai pengkritik keras sistem keuangan fiat dan kebijakan intervensi bank sentral. Namun, pernyataan terbarunya menandai eskalasi dari peringatan jangka panjang menjadi prediksi kejadian jangka pendek yang mendesak dan serius.
Perak Jadi Fokus, Emas dan Bitcoin Tunggu Koreksi
Yang menarik, Kiyosaki mengungkapkan bahwa saat ini ia tidak menambah posisi emas dan Bitcoin karena harga yang dianggap sudah tinggi. Justru, ia menyebut perak sebagai "investasi terbaik" untuk saat ini.
“Perak adalah investasi terbaik hari ini... Juni 2025. Emas dan Bitcoin sudah tinggi, saya menunggu koreksi sebelum menambah lagi,” tulisnya dalam unggahan lanjutan.
Pandangan ini memperlihatkan perubahan taktis dalam portofolio Kiyosaki. Meski tetap bullish secara jangka panjang terhadap emas dan Bitcoin, ia menilai bahwa perak saat ini sedang diperdagangkan di bawah nilai fundamentalnya, baik dari sisi moneter maupun industri.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Dunia di Ambang Kekacauan, Simpan Emas, Perak, dan Bitcoin!
Harga Perak Masih Jauh dari Puncak Historis
Harga perak saat ini masih berada jauh di bawah rekor tertingginya secara riil yang tercatat sekitar $50 per ons. Padahal, permintaan perak—baik untuk keperluan industri seperti energi terbarukan dan kendaraan listrik, maupun sebagai lindung nilai terhadap inflasi—terus meningkat.
Di sisi lain, pasokan global mulai mengetat, namun logam ini tetap diperdagangkan dengan volatilitas tinggi dan belum banyak diminati investor institusional besar.
Peringatan Kiyosaki bukan hanya pernyataan bombastis, melainkan refleksi dari meningkatnya kekhawatiran para investor terhadap stabilitas sistem keuangan global. Dalam konteks suku bunga tinggi, utang negara membengkak, dan inflasi yang masih menjadi ancaman laten, seruan untuk memegang “hard assets” seperti emas, perak, dan kripto mulai banyak didengar.
