Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Roda krisis keuangan global, kata Robert Kiyosaki, sudah mulai bergerak. Ini bukan lagi spekulasi yang jauh, tetapi, seperti yang ia gambarkan, kenyataan yang terjadi di berbagai benua.
Dari Eropa, Tiongkok, hingga Amerika Serikat, para pelaku ekonomi utama bergulat dengan apa yang ia lihat sebagai tanda-tanda kemerosotan ekonomi yang parah.
Depresi di masa depan? Itulah pertanyaan yang diajukan Kiyosaki, mendesak individu untuk mempersiapkan diri dengan bijak.
Melansir U Today, Kiyosaki memiliki saran yang lugas: bertanggung jawablah dengan uang, pertahankan pekerjaan Anda dengan erat, dan pikirkan kembali kebiasaan keuangan Anda.
Ini bukan sekadar seruan untuk berhemat, tetapi kritik yang lebih luas terhadap kekurangan sistemik.
Bagi Kiyosaki, penyebab sebenarnya bukan hanya kekuatan pasar, tetapi juga kegagalan kepemimpinan dan kesenjangan pendidikan.
Sekolah, seperti yang sering ditegaskan Kiyosaki, membuat individu sama sekali tidak siap untuk mengelola uang — kekurangan yang mencolok di masa yang tidak pasti saat ini.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kita Sudah Masuk Resesi! Saatnya Bertindak atau Tertinggal
Tidak ada ambiguitas dalam perlindungan yang dipilihnya. Emas, perak, dan Bitcoin menjadi pusat buku pedoman keuangan Kiyosaki, aset yang dianggapnya tangguh menghadapi krisis.
Menariknya, pandangannya yang terus berkembang tentang Bitcoin mencerminkan perubahan yang lebih luas.
Kiyosaki yang dulunya skeptis dan menganggapnya sebagai spekulasi belaka, kini menerima mata uang kripto tersebut dan menyebutnya sebagai "uang rakyat".
Dan dengan penuh keyakinan, Kiyosaki mengantisipasi nilainya dapat melonjak hingga US$ 350.000 paling cepat tahun depan.
Baca Juga: Ini 1 Nasihat Tak Bermanfaat dari Robert Kiyosaki yang Harus Dihindari Kelas Menengah