kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Robert Kiyosaki: Krisis Terbesar Segera Tiba, Dana Pensiun Baby Boomers Tergerus


Senin, 23 Juni 2025 / 17:59 WIB
Robert Kiyosaki: Krisis Terbesar Segera Tiba, Dana Pensiun Baby Boomers Tergerus
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki memperingatkan bahwa tahun 2025 akan menjadi saksi kehancuran ekonomi terbesar dalam sejarah dunia.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam unggahan terbarunya di platform media sosial X (dulu Twitter), Kiyosaki memperingatkan bahwa tahun 2025 akan menjadi saksi kehancuran ekonomi terbesar dalam sejarah dunia.

Menurutnya, kombinasi antara inflasi yang tak terkendali dan gelombang pengangguran akibat kemajuan kecerdasan buatan (AI) akan memicu krisis finansial global. “Kehancuran terbesar dalam sejarah sudah di depan mata... 2025,” tulis Kiyosaki kepada 2,7 juta pengikutnya.

AI Rampas Pekerjaan, Inflasi Hancurkan Pensiun

Mengutip dailyhodl, Kiyosaki menyatakan bahwa jutaan orang di seluruh dunia mulai kehilangan pekerjaan karena AI menggantikan peran manusia di berbagai sektor. Sementara itu, inflasi menggerogoti tabungan dan dana pensiun jutaan warga, khususnya generasi baby boomer.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Dunia di Ambang Kekacauan, Simpan Emas, Perak, dan Bitcoin!

Ia juga mengkritik sistem pendidikan konvensional yang dianggapnya gagal menyiapkan masyarakat menghadapi perubahan besar ini. “Ide untuk sekolah demi mencari pekerjaan aman adalah untuk pecundang,” tegasnya.

Solusi Kiyosaki: Simpan Emas, Perak, dan Bitcoin

Sebagai solusi untuk menghadapi krisis ini, Kiyosaki kembali menganjurkan masyarakat untuk mengalihkan aset ke instrumen lindung nilai seperti emas, perak, dan Bitcoin (BTC). Ia menyebut bahwa fokus utama bukan pada harga, melainkan pada jumlah yang dimiliki.

“Orang miskin fokus pada harga. Orang kaya fokus pada kuantitas. Saya tidak terlalu peduli dengan harga spot emas atau perak. Yang saya pedulikan adalah berapa banyak ons emas dan perak yang saya miliki — begitu pula dengan Bitcoin.”

Baca Juga: Dunia Bergejolak, Masa Depan Tak Pasti! Robert Kiyosaki Peringatkan Ini

Kiyosaki mengaku mulai membeli Bitcoin sejak harganya US$6.000 dan menyayangkan tidak memiliki lebih banyak “uang palsu” (mata uang fiat) untuk membeli lebih banyak. Ia memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai US$1 juta per koin pada 2030.

Peringatan terhadap “Nabi Palsu” dan Ilusi Keamanan Finansial

Dalam unggahannya, Kiyosaki juga memperingatkan masyarakat terhadap para “nabi palsu” yang berkeliaran di YouTube dan institusi pendidikan, yang menjanjikan keamanan kerja dan masa depan finansial melalui jalur konvensional.

“Tolong waspadai jutaan ‘nabi palsu’ di YouTube dan sekolah-sekolah kita. Pilih guru Anda dengan bijak. Simpan emas, perak, dan Bitcoin. 2025 adalah tahun perubahan terbesar dalam sejarah keuangan dunia.”

Selanjutnya: IHSG Masih Sulit Kembali ke Level 7.000, Ini Sektor yang Bisa Dicermati

Menarik Dibaca: Tayang di Bioskop Mulai 26 Juni, Ini Sinopsis Film Jodoh 3 Bujang




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×