Sumber: Benzinga | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor kawakan sekaligus penulis buku legendaris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengguncang dunia keuangan dengan pernyataannya yang kontroversial.
Dalam unggahan terbarunya di platform X, Kiyosaki menyatakan keyakinannya bahwa harga Bitcoin (BTC) akan melonjak hingga US$250.000 dalam waktu dekat, didorong oleh potensi kehancuran sistem bank sentral yang ia labeli sebagai "Marxis".
Q: Why will gold, silver, and Bitcoin continue to grow in value?
A: The Marxist Central Bank system is crashing…. Many going bankrupt.
Keep HODLing.
I am and buying more Bitcoin. I predict Bitcoin climbs to $250 k this year.
Buy more. Do not sell. — Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) May 17, 2025
Bitcoin, Emas, dan Perak: Tiga Pilar Aset Lindung Nilai
Menurut Kiyosaki, Bitcoin, emas, dan perak akan terus mengalami apresiasi nilai sebagai respons terhadap ketidakstabilan global. Ia menyebut ketiganya sebagai pelindung utama kekayaan pribadi di tengah ancaman kehancuran sistemik dalam dunia keuangan tradisional.
"Buy more Bitcoin, gold, and silver. The Marxist Central Bank system is on the verge of collapse." — Robert Kiyosaki
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Anda Tak Perlu Jadi Jutawan untuk Investasi Properti, Begini Caranya
Sistem Bank Sentral Dituding Rapuh
Kiyosaki secara eksplisit menyebut sistem bank sentral sebagai rapuh dan usang, tidak mampu menahan beban kebijakan moneter yang ekspansif, utang negara yang membengkak, serta meningkatnya inflasi global. Dalam narasinya, sistem ini justru akan menjadi penyebab utama krisis ekonomi berikutnya.
Pernyataan ini menyoroti meningkatnya ketidakpercayaan terhadap bank sentral, baik di Amerika Serikat maupun secara global, yang dianggap terlalu bergantung pada pencetakan uang dan stimulus fiskal jangka pendek.
Bitcoin Sebagai “Safe Haven” Baru
Dalam skenario yang dikemukakan Kiyosaki, Bitcoin bukan hanya aset spekulatif, melainkan penyimpan nilai modern yang siap menggantikan peran uang fiat dalam situasi ekonomi darurat. Nilai US$250.000 per Bitcoin yang diprediksikan dalam tahun ini adalah bentuk proyeksi ekstrem atas ketidakstabilan ekonomi, bukan sekadar optimisme pasar.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Sistem Keuangan Saat Ini akan Merampas Kekayaanmu!
Prediksi Kiyosaki muncul di tengah semakin meluasnya penerimaan institusional terhadap Bitcoin, seperti peluncuran ETF berbasis BTC, keterlibatan lembaga keuangan besar, dan meningkatnya regulasi yang mengarah pada legitimasi.
Meskipun pandangan Kiyosaki tidak diterima secara universal—banyak analis tetap melihat volatilitas Bitcoin sebagai risiko utama—namun opini tersebut mencerminkan arus bawah sentimen pasar yang mulai memandang kripto sebagai alternatif yang sah dalam menghadapi krisis.