Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham India ditutup anjlok pada Selasa (5/8) seiring meningkatnya kehati-hatian investor setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi terhadap barang-barang asal India.
Ancaman ini muncul menyusul keputusan India membeli minyak dari Rusia. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan keputusan kebijakan suku bunga oleh bank sentral India.
Indeks Nifty 50 turun 0,3% ke level 24.649,55, sementara BSE Sensex melemah 0,38% ke posisi 80.710,25. Sebanyak 12 dari 16 sektor utama mencatat penurunan, termasuk saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah yang masing-masing turun 0,2% dan 0,4%.
Pemerintah India menanggapi pernyataan Trump dengan menyebutnya "tidak dapat dibenarkan" dan menegaskan akan melindungi kepentingan ekonomi nasional. Ketegangan ini menambah tekanan terhadap hubungan bilateral kedua negara.
Baca Juga: Dinilai Hanya Gertakan, Pasar Abaikan Ancaman Tarif Trump Terhadap Minyak Rusia
Yogesh Patil, CIO Ekuitas di LIC Mutual Fund, mengatakan kepada forum Trading India bahwa ketidakpastian terkait perdagangan AS dapat membuat pasar India tetap bergejolak dalam jangka pendek.
Namun, ia tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah hingga panjang, mengingat fundamental domestik yang masih solid.
Di tengah ketidakpastian ini, investor juga menantikan keputusan Bank Sentral India (RBI) yang akan diumumkan Rabu.
RBI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50%, meskipun terdapat dorongan dari sebagian kalangan untuk melakukan penurunan suku bunga setelah AS resmi mengenakan tarif 25% atas barang-barang dari India.
Saham Reliance Industries melemah 1,4% akibat kekhawatiran dampak tarif terhadap profitabilitas segmen kilang, terutama jika terjadi penyesuaian sumber minyak mentah dari Rusia. Saham-saham kilang milik negara juga turut tertekan.
Baca Juga: Bursa Saham Inggris Anjlok setelah Trump Isyaratkan Eskalasi Tarif
Sektor yang memiliki eksposur tinggi ke AS, seperti farmasi dan teknologi informasi, masing-masing turun 0,8% dan 0,5%.
Di sisi lain, saham IndusInd Bank menguat 1,9% setelah menunjuk Rajiv Anand sebagai CEO untuk masa jabatan tiga tahun.
Sementara itu, saham operator bursa BSE anjlok 4,8% menyusul laporan bahwa Kementerian Keuangan dan regulator pasar tengah mempertimbangkan pembatasan spekulasi di pasar opsi.