Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MUMBAI. BSE Ltd, bursa tertua Asia, berencana menggelar initial public offering (IPO) dalam delapan bulan ke depan.
Menurut Chief Executive Officer interim Ashishkumar Chauhan di Chennai, bursa yang sebelumnya dikenal dengan nama Bombay Stock Exchange dan disokong oleh Deutsche Boerse AG ini akan menawarkan 25% sahamnya pada IPO. "Penawaran saham ini akan menawarkan exit option pada investor saat ini," jelasnya. Dia menambahkan, jajaran direksi BSE sudah membentuk komite khusus untuk menjalankan rencana IPO tersebut.
Sekadar informasi, Chauhan mengambil alih memimpin bursa untuk sementara waktu karena CEO sebelumnya Madhu Kannan mengundurkan diri pada Mei.
Adapun latar belakan BSE melakukan hal ini adalah semakin ketatnya persaingan pada pasar modal di India. Pesaing utama BSE saat ini adalah National Stock Exchange of India Ltd yang disokong oleh Goldman Sachs Group Inc. National Stock Exchange menguasai pasar saham India yang nilainya mencapai US$ 1,1 triliun karena menangani saham dua kali lebih banyak dibanding kompetitornya yang sudah berusia 136 tahun tersebut. Bahkan, National Stock Exchange juga menguasai 90% pasar derivatif saham India yang bernilai US$ 28 miliar.
Selain itu, persaingan akan semakin ketat lantaran MCX yang disokong oleh MCX Stock Exchange Ltd akan menjadi bursa saham ketiga di India tahun ini.
"BSE sudah melakukan inovasi dengan meluncurkan produk baru seperti produk derivatif belakangan ini. Hal ini akan mendongkrak kepercayaan diri mereka dalam mengambil pangsa pasar di mana investor berharap bakal terjadi rebound pada pasar saham akhir tahun mendatang. Pencatatan saham dapat membantu untuk meningkatkan brand serta profil mereka di mata investor," urai DK Aggarwal, pimpinan SMC Investment & Advisors Ltd.