Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Universitas di pusat Semenanjung Kowloon yang ramai tersebut adalah kampus terakhir yang masih ditempati para aktivis selama seminggu terakhir dalam aksi kekerasan paling hebat sejak demonstrasi anti-pemerintah bergulir lebih dari lima bulan lalu.
Para pengunjuk rasa bilang, pasokan termasuk makanan berkurang dengan cepat. "Ada begitu banyak orang yang telah berkorban untuk ini," kata seorang mahasiswa berusia 21 tahun kepada Reuters.
"Beberapa orang tidak peduli. Mereka hanya ingin duduk dan menunggu hasil yang sukses," ujar dia yang mengidentifikasi dirinya sebagai T yang melarikan diri dari Polytechnic University.
Baca Juga: Tentara China sempat turun ke jalan-jalan di Hong Kong, ada apa?
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berharap, perselisihan antara polisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Polytechnic University bisa selesai secara damai. Ia sudah meminta kepada polisi untuk menanganinya secara manusiawi.
Lam mengatakan kekerasan yang mengguncang pusat keuangan Asia itu melebihi tuntutan para pemrotes untuk demokrasi, dan menggambarkan para demonstran sekarang menjadi musuh rakyat.