kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh dukungan warga, kepala Polisi Hong Kong: Saya tak bisa akhiri protes sendirian


Selasa, 19 November 2019 / 10:33 WIB
Butuh dukungan warga, kepala Polisi Hong Kong: Saya tak bisa akhiri protes sendirian
ILUSTRASI. Polisi Hong Kong menangkap pemrotes yang berusaha melarikan diri dari kampus Polytechnic University (PolyU) selama bentrokan, 18 November 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kepala Kepolisian Hong Kong yang baru dilantik hari ini (19/11) meminta dukungan semua warga untuk mengakhiri kerusuhan sosial yang telah mengganggu bekas koloni Inggris ini selama lebih dari lima bulan. 

Sementara sekitar 200 pengunjuk rasa masih berada di dalam kampus Polytechnic University yang dikepung polisi, menimbulkan kekhawatiran akan bentrokan berdarah tanpa ada resolusi yang terlihat.

Pemerintah Hong Kong, Selasa (19/11), menunjuk Chris Tang sebagai kepala Kepolisian yang baru untuk membawahi lebih dari 30.000 anggota. 

Baca Juga: AS desak Hong Kong ambil langkah yang jelas untuk atasi masalah publik

Tang mengatakan, pasukannya tidak bisa mengakhiri protes sendirian. Dia juga menyebutkan, berita palsu merusak reputasi Kepolisian Hong Kong.

Lusinan pemrotes yang mengenakan topeng melakukan pelarian dramatis dari Polytechnic University pada Senin (18/11) malam, dengan menggunakan selang penyemprot air turun dari jembatan.

Polisi mengizinkan dua tokoh terkemuka ke kampus Senin malam untuk menjadi penengah, tetapi banyak pengunjuk rasa menolak untuk pergi secara sukarela.

Baca Juga: Soal Hong Kong, Tiongkok: AS dan Inggris mencampuri urusan dalam negeri China

Universitas di pusat Semenanjung Kowloon yang ramai tersebut adalah kampus terakhir yang masih ditempati para aktivis selama seminggu terakhir dalam aksi kekerasan paling hebat sejak demonstrasi anti-pemerintah bergulir lebih dari lima bulan lalu.

Para pengunjuk rasa bilang, pasokan termasuk makanan berkurang dengan cepat. "Ada begitu banyak orang yang telah berkorban untuk ini," kata seorang mahasiswa berusia 21 tahun kepada Reuters.

"Beberapa orang tidak peduli. Mereka hanya ingin duduk dan menunggu hasil yang sukses," ujar dia yang mengidentifikasi dirinya sebagai T yang melarikan diri dari Polytechnic University.

Baca Juga: Tentara China sempat turun ke jalan-jalan di Hong Kong, ada apa?

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berharap, perselisihan antara polisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Polytechnic University bisa selesai secara damai. Ia sudah meminta kepada polisi untuk menanganinya secara manusiawi.

Lam mengatakan kekerasan yang mengguncang pusat keuangan Asia itu melebihi tuntutan para pemrotes untuk demokrasi, dan menggambarkan para demonstran sekarang menjadi musuh rakyat.




TERBARU

[X]
×