CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.933   -43,00   -0,27%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Cabut dukungan bagi Mahathir, Barisan Nasional usul parlemen bubar dan gelar pemilu


Selasa, 25 Februari 2020 / 19:55 WIB
Cabut dukungan bagi Mahathir, Barisan Nasional usul parlemen bubar dan gelar pemilu
ILUSTRASI. Barisan Nasional (BN) tiba-tiba mencabut dukungan untuk Mahathir Mohamad dan usul dilakukan pemilu.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Peta politik Malaysia cepat berubah. Barisan Nasional (BN) yang semula mendukung Mahathir Mohamad untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia kembali, tiba-tiba mencabut dukungannya. Barisan Nasional mengusulkan parlemen dibuabarkan dan dilakukan pemilihan umum (pemilu).

Seperti dilaporkan Malay Mail, Barisan Nasional menarik menarik dukungan bagi Mahathir setelah mengetahui rencana Mahathir untuk membentuk pemerintah persatuan yang akan mencakup seluruh partai politik.

Baca Juga: Galang kekuatan, Mahathir Mohamad akan bentuk pemerintahan persatuan nasional

Dalam konferensi pers Selasa (25/2), Sekretaris Jenderal Partai Umno, Tan Sri Annuar Musa mengatakan, deklarasi yang ditandatangani anggota parlemen Barisan Nasional yang menegaskan dukungan untuk Mahathir dan dikirim ke Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong tidak berlaku.

Barisan Nasional tidak mau ada Partai Aksi Demokratik (DAP) dalam pemerintahan baru.

“Karena itu, pendirian kami dalam situasi ini adalah bahwa mandat harus diberikan kembali kepada rakyat, dan parlemen harus dibubarkan. Biarkan orang-orang yang memutuskan," kata Annuar.

Ia menambahkan proses politik apapun yang bukan dari pemilihan umum akan membahayakan masa depan bangsa.

Secara terpisah, Partai Islam se-Malaysia (PAS) juga mengatakan tidak akan bergabung dengan pemerintah koalisi yang termasuk DAP di dalamnya.

Baca Juga: Pilih perdana menteri baru, Raja Malaysia wawancara semua anggota parlemen



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×