CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Cadev Arab jatuh ke level terendah sejak 2011, Moody's pangkas outlook jadi negatif


Minggu, 03 Mei 2020 / 06:36 WIB
Cadev Arab jatuh ke level terendah sejak 2011, Moody's pangkas outlook jadi negatif
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Women wear protective face masks, as they walk, after Saudi Arabia imposed a temporary lockdown on the province of Qatif, following the spread of coronavirus, in Qatif, Saudi Arabia March 10, 2020. REUTERS/Stringer/File Photo


Sumber: Bloomberg | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Prospek Arab Saudi dipangkas menjadi negatif dari stabil oleh Moody's Investors Service. Kejatuhan harga minyak dan pandemi virus corona membuat cadangan devisa negara kerajaan ini jatuh ke level terendah dalam hampir satu dekade.

Perusahaan pemeringkat mempertahankan sovereign Arab Saudi di A1 yakni peringkat tertinggi kelima, menurut sebuah pernyataan pada hari Jumat. Moody's terakhir menurunkan peringkat Arab Saudi pada tahun 2016, dan memberikan peringkat lebih tinggi dari yang diberikan Fitch Ratings dan S&P Global Ratings.

Baca Juga: Kasus baru virus corona di Arab Saudi masih tinggi

"Prospek negatif mencerminkan peningkatan risiko dan penurunan kekuatan fiskal Arab Saudi akibat guncangan permintaan dan harga minyak global yang dipicu pandemi virus corona," tulis analis Moody, Lucie Villa seperti dikutip Bloomberg. Perlambatan pertumbuhan PDB juga akan menekan pendapatan dari sektor non-minyak.

Tak hanya itu, cadangan devisa Arab Saudi turun ke level terendah sejak 2011 karena harga minyak jatuh. Tekanan virus corona dan jatuhnya harga minyak, membuat Arab Saudi menuju kontraksi ekonomi. Pada bulan Maret saja, aset asing neto bank sentral turun lebih dari 5%, atau lebih dari 100 miliar riyal setara dengan US$ 27 miliar.

Pemerintah Arab Saudi sedang mencari program utang untuk menjaga penipisan cadangan devisa hingga 120 miliar riyal seperti yang semula direncanakan dalam anggaran. Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al-Jadaan juga telah merencanakan untuk mengurangi pengeluaran setelah memotong 50 miliar riyal dalam pengeluaran.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×