Sumber: ABC News |
SYDNEY - Direktur Eksekutif Asosiasi Otomotif Australia Andrew McKellar mengkhawatirkan penutupan dua kilang berturut-turut di Sydney berdampak pada pasokan bahan bakar (BBM) dan menyebabkan volatilitas harga. Dampak terbesar akan membebani konsumen. "Kita perlu memastikan memastikan bahwa kita memiliki cadangan yang memadai di tempat tetapi juga bahwa kami mendorong dan mengembangkan alternatif sumber pasokan," katanya.
Caltex memasok sekitar 30% dari semua pasokan bahan bakar transportasi di Australia. Penutupan kilangnya di Kurnell telah menutup 330 lapangan pekerjaan. Keputusan Caltex, menurut Chief Executive Officer Caltex, Julian Segal adalah murni alasan ekonomi. Caltex merugi sekitar US$208 juta dalam operasionalnya di Kurnell, dan situasi tersebut sudah terlalu berat untuk dilanjutkan. "Kami percaya keputusan ini menempatkan Caltex di jalan yang tepat untuk lebih bisa terus melangkah ke depan. Kami akan terus berinvestasi dalam rantai pasokan dan pemasaran untuk lebih mengembangkan platform kami untuk terus tumbuh," kata Segal.
Segal memilih untuk mengkonversi Kurnell menjadi terminal impor utama. Untuk memastikan aliran BBM tidak terganggu ke negeri Kanguru, Caltex telah bekerja sama dengan Chevron. Berdasarkan perjanjian tersebut, Chevron akan melakukan pengadaan dan pasokan ke produk impor dari Singapura Caltex di pasar berbasis harga.