kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cari manajer keuangan, Twitter mau IPO?


Rabu, 31 Juli 2013 / 07:22 WIB
Cari manajer keuangan, Twitter mau IPO?
ILUSTRASI. Crowdfunding. (KONTAN/Muradi)


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SAN FRANCISCO. Rencana Twitter untuk menggelar initial public offering (IPO), tampaknya akan segera terwujud. Pasalnya, situs micro-blogging terbesar di dunia tersebut saat ini telah membuka lowongan pekerjaan untuk posisi manajer transaksi keuangan (financial reporting manager).

Orang yang mengemban posisi itu akan bertanggung jawab untuk mengisi prospektus perdana perusahaan, atau dikenal dengan dokumen S-1, yang memaparkan rencana-rencana sehubungan IPO.

Berdasar rincian daftar pekerjaan dari situs LinkedIn, seperti dilansir USA Today, Selasa (29/7), tugas untuk mengisi lowongan di perusahaan Twitter tersebut mencakup: bertanggung jawab menyiapkan materi laporan bulanan, laporan keuangan kuartal dan tahunan, serta dokumen S-1 saat Twitter  siap untuk go public.

Dewan eksekutif Twitter telah mengabaikan seluruh pertanyaan terkait kabar IPO ini dan hanya mengisyaratkan beberapa petunjuk. Pencantuman lowongan pekerjaan tersebut dapat dianggap sebagai upaya terbaik dari perusahaan untuk go public, paling tidak hingga saat ini.

Dick Costolo, CEO Twitter, sempat berujar jika manajemen perusahaan tidak berfokus pada IPO. Sementara Jack Dorsey, co-founder Twitter, yang termasuk salah satu dewan eksekutif dan CEO Square, beberapa bulan lalu telah menyampaikan kepada Bloomberg jika perusahaan bahkan tidak pernah berpikir tentang IPO.

IPO Twitter diprediksi menjadi IPO usaha berbasis internet terbesar sejak meluncurnya Facebook ke lantai bursa pada Mei 2012. Sejumlah pihak yang mengharapkan IPO Twitter menjadi kenyataan memprediksi peristiwa tersebut akan berlangsung awal 2014. Sebagai informasi, nilai valuasi Twitter saat ini dilaporkan melonjak tajam menjadi US$ 10 miliar.




TERBARU

[X]
×