Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MUNICH. Produsen baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) diperkirakan akan memulai produksi di pabrik barunya di Hungaria pada awal tahun depan. Hal ini disampaikan oleh Manajer Umum CATL untuk kawasan Eropa, Matt Shen, pada Minggu (7/9), menjelang pembukaan pameran otomotif IAA Mobility di Munich.
CATL telah menginvestasikan sebesar € 7,3 miliar atau sekitar US$ 8,55 miliar untuk pembangunan fasilitas tersebut yang berlokasi di kota Debrecen, bagian timur Hungaria. Pabrik ini dibangun untuk memperluas kapasitas produksi baterai di Eropa, khususnya untuk melayani produsen otomotif besar seperti BMW, Stellantis, dan Volkswagen.
Fasilitas baru ini akan menjadi yang terbesar bagi CATL di Eropa, jauh melampaui pabrik sebelumnya di negara bagian Thuringia, Jerman. Pabrik Debrecen dirancang memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 100 gigawatt-jam dan akan menyerap sekitar 9.000 tenaga kerja.
Baca Juga: Pengangguran Jerman Tembus 3 Juta untuk Pertama Kalinya dalam Satu Dekade
"Target kami saat ini adalah memulai produksi di Debrecen pada akhir tahun ini atau awal tahun depan, jadi dalam empat atau lima bulan ke depan," ujar Shen kepada Reuters. Sebelumnya, CATL menargetkan produksi baru akan dimulai pada akhir tahun 2025.
CATL menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan China yang turut serta dalam pameran IAA Mobility tahun ini, di tengah tantangan yang dihadapi industri otomotif Eropa dalam transisi menuju kendaraan listrik.
Perusahaan ini terus memperkuat dominasinya di pasar baterai kendaraan listrik (EV), dengan pangsa pasar global mencapai 38% pada tahun 2024, meningkat dari 36% pada tahun sebelumnya, menurut data dari SNE Research.
CATL meraih dana sebesar US$ 4,6 miliar melalui penawaran saham perdana di Bursa Efek Hong Kong pada bulan Mei lalu. Dana ini akan digunakan untuk membiayai proyek pabrik di Hungaria.
Menanggapi kekhawatiran terkait lesunya permintaan kendaraan listrik di Eropa, Shen tetap optimistis. "Selalu ada fluktuasi," kata dia. Namun untuk tren jangka panjang, tidak ada keraguan tentang arah pergeserannya.