kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Cegah penyebaran hoaks, pemerintah Sri Lanka blokir media sosial pasca ledakan bom


Senin, 22 April 2019 / 11:38 WIB
Cegah penyebaran hoaks, pemerintah Sri Lanka blokir media sosial pasca ledakan bom


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Bom yang meledak di sejumlah lokasi di Sri Lanka tak pelak menarik perhatian publik dunia. Pemerintah pun bergerak cepat untuk menekan potensi berkembangnya berita hoaks.

Seperti diberitakan CNN, pemerintah Sri Lanka untuk sementara memblokir situs media sosial termasuk Facebook dan Instagram.  Sekretariat Presiden mengatakan bahwa keputusan untuk memblokir media sosial diambil sebagai reaksi terhadap laporan berita palsu yang menyebar di media sosial.

Dalam pernyataannya, pemerintah juga menambahkan bahwa pasukan keamanan sedang melakukan penyelidikan komprehensif terhadap ledakan tersebut. Karena itu, pemblokiran media sosial akan terus berlanjut sampai penyelidikan tuntas.
 
Jumlah korban tewas akibat ledakan yang terjadi di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka tersebut pun terus bertambah hingga lebih dari 200 orang. Sementara ratusan warga lain mengalami luka-luka.

Total ada delapan ledakan yang terjadi di sejumlah lokasi di Sri Lanka. Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan untuk menghentikan aktivitas semua kelompok ekstremis di negara tersebut.

Berdasarkan laporan wartawan di lapangan, akibat ledakan bom tersebut atap sejumlah gereja hancur dan darah menggenang di lantai. Di Gereja St. Anthony di Kolombo, seorang fotografer AFP melihat mayat-mayat tergeletak di lantai. 

Pihak Kepolisian Sri Lanka sendiri memberlakukan jam malam di seluruh negara tersebut mulai hari Minggu (21/4) pukul 6 sore waktu setempat hingga jam 6 pagi. Keputusan ini menyusul aksi bom yang terjadi tepat pada perayaan misa Paskah di negara tersebut.

Sebagian besar ledakan bom terjadi di ibukota Sri Lanka, Kolombo. Meski begitu, sejumlah bom juga meledak di beberapa gereja dan hotel di kota-kota lain di Sri Lanka.

Tiga gereja yang diserang adalah St Anthony's Shrine di Kochchikade, gereja St Sebastian di kota Negombo dan Gereja Zion di kota Batticaloa.

Di sisi lain, ada tiga hotel yang jadi sasaran peledakan. Yakni hotel Shangri-La, Cinnamon Grand dan Kingsbury, yang ketiganya terletak di Kolombo. 

Sementara bom keempat menyusul di depan Kebun Binatang Dehiwala di Dehiwala-Gunung Lavinia, sekitar 20 menit perjalanan dari ibukota.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×