Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Media The Times melaporkan CIA menuduh Huawei Technologies didanai oleh otoritas keamanan China. Hal ini menambah daftar tuduhan yang dihadapi oleh perusahaan teknologi asal China oleh negara Barat.
Sumber anonim The Times menyebut CIA menuduh Huawei menerima dana dari Komisi Keamanan Nasional China, Tentara Pembebasan Rakyat dan pihak ketiga dari jaringan intelijen negara China.
Menurut laporan tersebut, awal tahun ini intelijen AS juga berbagi laporannya dengan anggota lain dari kelompok intelijen Five Eyes yang meliputi Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Pihak Huawei sendiri menolak tuduhan tersebut dalam pernyataan yang dikutip oleh surat kabar asal Inggris tersebut.
"Huawei tidak mengomentari tuduhan yang tidak berdasar dan tanpa bukti dari sumber anonim," kata seorang perwakilan Huawei kepada The Times seperti dikutip Reuters.
Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan hubungan perdagangan antara Washington dan Beijing. Di sisi lain, kekhawatiran Amerika Serikat bahwa peralatan Huawei dapat digunakan untuk kegiatan spionase juga belum reda.
Seperti diketahui, Amerika Serikat telah melakukan sejumlah aksi terhadap perusahaan teknologi asal China.
Salah satunya adalah yang terjadi pada Meng Wanzhou, CFO Huawei dan putri pendiri perusahaan tersebut Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada pada bulan Desember atas permintaan Amerika Serikat atas tuduhan penipuan bank dan telah melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Di tengah tuduhan tersebut, lembaga pendidikan top juga baru-baru ini memutuskan hubungan dengan Huawei untuk menghindari kehilangan sumbangan dana dari pemerintah federal.
Sebelumnya, perusahaan teknologi Cina lainnya, ZTE Corp juga menjadi pusat kontroversi serupa di Amerika Serikat. AS menjatuhi sanksi yang memaksa ZTE untuk menghentikan sebagian besar kegiatan bisnis antara April dan Juli tahun lalu setelah pejabat Departemen Perdagangan mengatakan perusahaan tersebut melanggar perjanjian dan secara ilegal mengirimkan barang-barang asal AS ke Iran dan Korea Utara.