kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

CEO Apple Tim Cook Ungkap Pelajaran Berharga dari Steve Jobs dalam Kepemimpinan


Rabu, 15 Januari 2025 / 23:15 WIB
CEO Apple Tim Cook Ungkap Pelajaran Berharga dari Steve Jobs dalam Kepemimpinan
ILUSTRASI. CEO Apple Tim Cook berjalan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Pertemuan tersebut membahas investasi perusahaan Apple di Indonesia dengan membangun Apple Developer Academy di Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CEO Apple, Tim Cook, mengungkapkan pelajaran penting yang dia dapatkan dari pendiri Apple, Steve Jobs, terkait pengambilan keputusan, sebuah keterampilan yang menurutnya hanya dimiliki sedikit pemimpin.

Ketika Jobs merekrut Cook pada 1998, Apple berada di ambang kebangkrutan. Saat itu, Cook menjabat sebagai Wakil Presiden Material di Compaq Computer Corporation dan sebelumnya bekerja di Intelligent Electronics serta IBM selama 12 tahun setelah lulus kuliah. 

Meski mendapat peringatan dari orang-orang terdekatnya untuk tidak bergabung dengan Apple, Cook tetap mengambil keputusan tersebut.

Baca Juga: CEO Apple, Tim Cook, Janji Akan Terus Berinvestasi di China

“Saya merasa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup,” ungkap Cook kepada Wall Street Journal. "Saya tidak ingin melewatkannya." Keputusan itu terbukti tepat, membantunya mengembangkan gaya kepemimpinan yang khas di bawah bimbingan Jobs.

Salah satu pelajaran penting dari Jobs adalah tidak terikat pada keyakinan masa lalu. Menurut Cook, Jobs sangat terbuka terhadap perdebatan, senang ditantang, dan menghargai mereka yang berani mengakui kesalahan saat ada bukti baru.

“Anda selalu bisa mengubah pendapat Jobs jika memiliki ide terbaik,” ujar Cook. “Kami sering saling mengubah pikiran, dan itulah kunci keberhasilan kami.” 

Baca Juga: 6 Tips Jago Public Speaking dari Pendiri Apple, Steve Jobs

Jobs bahkan kerap berperan sebagai pengacara iblis untuk memicu diskusi yang dinamis, sebagai cara untuk mempelajari sesuatu, jelas Cook dalam konferensi Recode 2022.

Salah satu perdebatan besar antara Jobs dan Cook adalah soal strategi penjualan iPhone pertama di awal 2000-an. 

Jobs menginginkan model bagi hasil, di mana Apple mendapat bagian dari pendapatan bulanan operator. Namun, Cook lebih memilih model subsidi, di mana operator membayar sebagian biaya iPhone di muka dan kemudian mendapat keuntungan dari penjualan langganan.

Awalnya, Apple menggunakan model Jobs, tetapi akhirnya beralih ke model Cook setelah ia menjadi CEO pada 2011. Pergantian strategi tersebut mendorong lonjakan penjualan iPhone, yang kini mencapai tujuh unit per detik, menurut laporan Wall Street Journal.

Baca Juga: Janda Miliarder Steve Jobs Kabarnya Menjadi Orang Kepercayaan Kamala Harris

Sebagai mentor, Jobs memengaruhi perjalanan karier Cook. Meski semula bekerja di belakang layar, Cook berperan besar dalam transformasi Apple berkat keahliannya di bidang logistik, rantai pasokan, dan operasi. 

Ia beberapa kali menjabat sebagai CEO sementara saat Jobs cuti karena masalah kesehatan, sebelum akhirnya menjadi CEO tetap pada 2011, beberapa minggu sebelum Jobs meninggal dunia akibat kanker pankreas.

Dalam pidato wisuda Universitas Stanford 2019, Cook mengaku sempat merasa tidak siap menggantikan Jobs. 

"Saya belajar perbedaan antara persiapan dan kesiapan. Itu adalah momen paling sepi dalam hidup saya," ungkapnya. Namun, demi kelangsungan perusahaan, ia berusaha tampil maksimal.

Baca Juga: Ini Aturan 10 Menit yang Bikin Steve Jobs Cerdas dan Sukses

Sejak Cook menjabat sebagai CEO, kapitalisasi pasar Apple melonjak dari US$ 364,4 miliar pada 2011 menjadi US$ 3,55 triliun pada Oktober 2024. 

Ia menilai keberhasilan ini tak lepas dari perekrutan orang-orang yang berani menyampaikan pandangan berbeda dan membawa keahlian yang mungkin tidak dimilikinya.

Meski begitu, 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi Apple. Perusahaan melakukan PHK pada April dan Agustus, membatalkan proyek mobil listrik yang dimulai sejak 2014, serta menghadapi penurunan penjualan iPhone 15.

Melihat kembali perjalanannya, Cook masih merasa tak percaya bisa memimpin perusahaan sebesar Apple. Berasal dari keluarga sederhana, ia adalah orang pertama di keluarganya yang kuliah. 

Baca Juga: Steve Jobs Punya Satu Aturan yang Bisa Bikin Otaknya Cerdas

Sejak usia 12 tahun, Cook mulai bekerja sebagai loper koran, bangun pukul 3 pagi setiap hari untuk mengantar barang.

Cook mengatakan dirinya muda tidak pernah membayangkan akan memimpin Apple. “Saya membuat rencana 25 tahun saat kuliah pascasarjana di Duke. Satu atau dua tahun pertama cukup akurat, tetapi setelah itu, rencana tersebut tidak ada gunanya,” tuturnya.

Selanjutnya: Saham Bank Jumbo Tertekan, Begini Prospeknya

Menarik Dibaca: Lavalen Medica dan Prof. Xanya Sofra Hadirkan Teknologi Infinity Gym



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×