Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
Ia beberapa kali menjabat sebagai CEO sementara saat Jobs cuti karena masalah kesehatan, sebelum akhirnya menjadi CEO tetap pada 2011, beberapa minggu sebelum Jobs meninggal dunia akibat kanker pankreas.
Dalam pidato wisuda Universitas Stanford 2019, Cook mengaku sempat merasa tidak siap menggantikan Jobs.
"Saya belajar perbedaan antara persiapan dan kesiapan. Itu adalah momen paling sepi dalam hidup saya," ungkapnya. Namun, demi kelangsungan perusahaan, ia berusaha tampil maksimal.
Baca Juga: Ini Aturan 10 Menit yang Bikin Steve Jobs Cerdas dan Sukses
Sejak Cook menjabat sebagai CEO, kapitalisasi pasar Apple melonjak dari US$ 364,4 miliar pada 2011 menjadi US$ 3,55 triliun pada Oktober 2024.
Ia menilai keberhasilan ini tak lepas dari perekrutan orang-orang yang berani menyampaikan pandangan berbeda dan membawa keahlian yang mungkin tidak dimilikinya.
Meski begitu, 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi Apple. Perusahaan melakukan PHK pada April dan Agustus, membatalkan proyek mobil listrik yang dimulai sejak 2014, serta menghadapi penurunan penjualan iPhone 15.
Melihat kembali perjalanannya, Cook masih merasa tak percaya bisa memimpin perusahaan sebesar Apple. Berasal dari keluarga sederhana, ia adalah orang pertama di keluarganya yang kuliah.
Baca Juga: Steve Jobs Punya Satu Aturan yang Bisa Bikin Otaknya Cerdas
Sejak usia 12 tahun, Cook mulai bekerja sebagai loper koran, bangun pukul 3 pagi setiap hari untuk mengantar barang.
Cook mengatakan dirinya muda tidak pernah membayangkan akan memimpin Apple. “Saya membuat rencana 25 tahun saat kuliah pascasarjana di Duke. Satu atau dua tahun pertama cukup akurat, tetapi setelah itu, rencana tersebut tidak ada gunanya,” tuturnya.