Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Rumor tak sedap datang dari BP Plc. Sunday Telegraph menulis, Chief Executive Oficer BP Tony Hayward kemungkinan besar akan mengundurkan diri dalam dua hari ke depan. Langkah tersebut akan dilakukan Hayward bersamaan dengan rencana perusahaan minyak itu untuk merilis hasil kinerjanya di semester I tahun ini.
Koran harian itu juga menulis, sepanjang minggu lalu, pihak BP masih melakukan negosiasi terkait pesangon yang bakal diterima Hayward. Selain itu, manajemen direksi BP juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan hari ini (26/7) sebelum BP merilis kinerjanya pada 27 Juli besok.
Berita serupa juga datang dari BBC News 24 kemarin. BBC memberitakan, BP akan memberikan pengumuman terkait Hayward dalam 24 jam ini. Hal itu diungkapkan oleh British Broadcasting Corp Editor BBC Robert Peston.
Sementara itu, ketika dimintai konfirmasinya mengenai hal ini, Juru Bicara BP Toby Odone tak mau banyak bicara. Odone hanya bilang, sangat wajar jika jajaran direksi menggelar pertemuan sebelum mengumumkan kinerjanya. Pada kesempatan itu, Odone menolak berkomentar apakah dalam pertemuan itu juga akan mendiskusikan mengenai posisi Hayward ke depannya.
Sekadar mengingatkan, Howard harus menghadapi kemarahan publik dan kritik dari pemerintah AS terkait upayanya dalam menangani tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Kebocoran yang disebabkan oleh ledakan tersebut menewaskan sekitar 11 orang.
Saat ini kebocoran sudah dapat dihentikan dan BP berencana menambalnya secara permanen dengan menggunakan semen pada bulan depan. Upaya untuk mengurangi tingkat kebocoran minyak terbesar dalam sejarah AS tersebut membuat nilai kapitalisasi pasar BP melorot 48 miliar poundsterling atau setara dengan US$ 74 miliar.
Kabarnya, Director of BP’s oil spill response unit Robert Dudley digadang-gadang menjadi kandidat utama untuk menggantikan Hayward. Sekadar mengingatkan, pada 23 Juni lalu, BP memang menunjuk Dudley untuk menangani ledakan yang terjadi.