kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

CEO JPMorgan: Berlebihan Menggunakan TikTok dan Facebook adalah Buang-buang Waktu


Rabu, 18 September 2024 / 17:43 WIB
CEO JPMorgan: Berlebihan Menggunakan TikTok dan Facebook adalah Buang-buang Waktu
ILUSTRASI. Jamie Dimon, CEO JPMorgan menyampaikan pandangan kritis tentang penggunaan media sosial oleh generasi muda . REUTERS/Brian Snyder/File Photo


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jamie Dimon, CEO JPMorgan menyampaikan pandangan kritis tentang penggunaan media sosial oleh generasi muda saat berbicara di konferensi tahunan Financial Markets Quality di Georgetown Psaros Center for Financial Markets and Policy.

Dalam sesi tersebut, Dimon memberikan saran kepada para mahasiswa agar lebih bijak dalam menghabiskan waktu mereka, khususnya dengan mengurangi penggunaan media sosial seperti TikTok dan Facebook serta lebih banyak membaca buku.

Kritik Dimon Terhadap Media Sosial

Saat diminta memberikan nasihat kepada para peserta, Dimon secara tegas menyatakan bahwa menghabiskan waktu di platform media sosial seperti TikTok dan Facebook adalah "buang-buang waktu."

Baca Juga: TikTok Sedang Bertarung di Pengadilan AS, Kemungkinan Besar akan Kalah

Menurutnya, generasi muda lebih baik menggunakan waktu mereka untuk membaca buku, terutama buku-buku sejarah. Hal ini bukan kali pertama Dimon menyampaikan kritik terhadap media sosial, di mana dalam surat tahunannya kepada pemegang saham, ia juga menekankan bahwa platform-platform ini harus lebih bertanggung jawab terhadap dampak negatif yang mereka timbulkan.

Dimon menambahkan bahwa media sosial berperan dalam manipulasi pemilu dan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental, khususnya pada anak-anak. Oleh karena itu, ia mendesak perusahaan media sosial untuk segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah ini.

Pentingnya Membaca dan Memperluas Wawasan

Dimon sangat mendorong mahasiswa untuk tidak hanya membaca, tetapi juga membuka diri terhadap berbagai perspektif.

"Jika Anda seorang Demokrat, bacalah pandangan dari pihak Republik yang baik. Jika Anda seorang Republik, bacalah pandangan Demokrat yang bagus," katanya.

Baca Juga: TikTok Dilarang di AS? Pengadilan Bahas Ancaman Keamanan dan Kebebasan Berbicara

Menurutnya, hanya melalui membaca dan berdiskusi dengan orang lain seseorang bisa benar-benar belajar.

Ia juga menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah, seperti Nelson Mandela, Abraham Lincoln, dan Sam Walton, sebagai contoh orang-orang yang kisah hidupnya memberikan pelajaran berharga. Dimon percaya bahwa sejarah menawarkan wawasan yang tak ternilai dan dapat membantu individu memahami dunia dengan lebih baik.

Profil Media Sosial Dimon

Tidak seperti banyak eksekutif bisnis lainnya, Dimon menjaga profilnya tetap rendah di media sosial. Selain LinkedIn, ia menghindari platform seperti Facebook, Twitter, dan TikTok. Pada tahun 2021, Dimon sempat mengakui memiliki akun Instagram dengan nama samaran, meski penggunaannya terbatas.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×