CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

CEO Maybank: Butuh pembangunan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global


Kamis, 09 Mei 2019 / 16:56 WIB
CEO Maybank: Butuh pembangunan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kondisi ekonomi global yang makin tak menentu berimbas pada perekonomian sejumlah negara di Asia dan Asia Tenggara. Group President & CEO Maybank Datuk Abdul Farid mengatakan, kondisi ekonomi global terus melemah karena faktor ketidakpastian yang makin meluas. Sumber utamanya dipicu oleh perang dagang yang sedang berlangsung.

“Kita melihat tweet Trump beberapa minggu ini, ia mengancam akan menaikkan tarif impor China dari 10% ke 25%. Hal itu membuat pasar dan across asset classes gelisah,” ungkapnya dalam pembukaan Maybank Invest Asia 2019 di Fullerton Hotel Singapore, Kamis (9/5).

Abdul Farid lanjut menjelaskan bahwa masalah yang sesungguhnya bukan hanya risiko yang ditimbulkan oleh perang tarif tersebut. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) secara keseluruhan menimbulkan keraguan serius soal masa depan konektivitas ekonomi global. Selain itu volume perdagangan dunia juga merosot pada tingkat tercepat sejak kedalaman krisis keuangan Mei 2009 silam.

“Dengan kondisi saat ini, ada tanda-tanda transisi dari globalisasi ke regionalisasi yang sedang berlangsung cepat. Banyak tren masa depan dunia diperkirakan akan menyatu di Asia,” tuturnya. Ekonomi regional Asia diproyeksikan tumbuh lebih besar dari gabungan Amerika Utara dan Eropa pada tahun 2030.

Melihat potensi tersebut, Abdul Farid mengatakan tantangan perekonomian Asia selanjutnya ada pada level keberlanjutan (sustainability). Bicara soal keberlanjutan membutuhkan perspektif dan pendekatan jangka panjang. Tantangan bagi Asia bukan hanya bagaimana membangun industri keuangan yang berkelanjutan, tetapi juga untuk memastikan pembiayaan keberlanjutan dan terhubung, sehingga berada di jantung mesin pertumbuhan Asia.

CEO Maybank Kim Eng, Ami Moris juga menyebutkan tiga faktor utama yang berpengaruh pada kondisi ekonomi global saat ini, yakni perang dagang, perubahan iklim dan proteksi terhadap wilayah masing-masing  (regionalism). Ketiganya menyebabkan tiap negara membuat kebijakan regional di wilayahnya masing-masing.

“Pembangunan berkelanjutan di dunia yang terbagi-bagi seperti saat ini perlu memperdalam ide bagaimana membangun komunitas yang tangguh, struktur yang bertanggung jawab dan melihat energi yang diinvestasikan. Jika komunitas kita kuat, pasar kita akan bergerak,” ungkapnya.

Maybank Invest Asia 2019 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Maybank sejak tahun 2014 lalu. Konferensi ini menampilkan 51 perusahaan yang paling banyak berinvestasi di kawasan Asia Tenggara, mulai dari PLC besar hingga menengah dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 413 miliar.

Konferensi ini menampung lebih dari 240 regional fund manager dari lebih dari 1.000 delegasi dari Singapura, Malaysia, Cina, Hong Kong, Filipina, Thailand, Inggris, dan AS dengan total estimasi aset yang dikelola USD 11 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×