kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

CEO Moderna: Kemanjuran Booster Bisa Turun dalam Beberapa Bulan, Butuh Dosis Tambahan


Minggu, 09 Januari 2022 / 09:15 WIB
CEO Moderna: Kemanjuran Booster Bisa Turun dalam Beberapa Bulan, Butuh Dosis Tambahan


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. CEO Moderna Stephane Bancel pada hari Kamis (6/1) mengatakan bahwa orang-orang kemungkinan besar membutuhkan dosis vaksin Covid-19 tambahan pada akhir tahun, atau musim gugur mendatang.

Pernyataan Bancel ini didasari pada dugaan bahwa kemanjuran booster yang digunakan saat ini mungkin akan menurun dalam beberapa bulan.

Berbicara pada konferensi perawatan kesehatan yang diselenggarakan Goldman Sachs pada hari Kamis, Bancel melaporkan bahwa perusahaannya kini sedang mengerjakan jenis vaksin baru yang disesuaikan dengan varian Omicron. Ia juga menyebut bahwa vaksin ini tidak mungkin tersedia dalam waktu dekat.

"Saya masih percaya bahwa kita akan membutuhkan booster baru pada musim gugur 2022, dan seterusnya," kata Bancel, seperti dikutip Reuters.

Moderna sebagai salah satu produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia saat ini jelas akan sangat diuntungkan dengan kemungkinan adanya dosis booster tambahan.

Menurut laporan Reuters, dalam laporan pendapatan kuartal ketiganya tahun lalu Moderna memprediksi bisa mendapatkan hingga US$ 2 miliar dari penjualan vaksin komersial. Jumlah itu pun hanya dari penjualan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Israel: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Meningkatkan Antibodi hingga Lima Kali Lipat

Pemberian dosis booster kedua, atau dosis keempat secara keseluruhan, bukannya tidak mungkin dilakukan mengingat hal ini sudah dilakukan di Israel kepada beberapa kelompok warga yang paling rentan.

Uji coba pemberian dosis keempat pertama kali dilakukan oleh Sheba Medical Center pada 27 Desember lalu. Dosis vaksin Pfizer/BioNTech saat itu disuntikkan kepada 150 personel medis yang tingkat antibodinya turun drastis sejak mereka menerima dosis ketiga empat hingga lima bulan yang lalu.

Sheba juga melaporkan akan segera memberikan booster kedua kepada kelompok lain minggu ini. Jenis vaksin yang digunakan berasal dari Moderna.

Saat ini Israel telah memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada orang di atas 60 tahun, petugas kesehatan, dan pasien dengan gangguan kekebalan.

Pada hari Selasa (4/1) lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memastikan bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 berhasil memberikan perlindungan lebih kepada para penerimanya. Bennett mengatakan, jumlah antibodi bahkan meningkat hingga lima kali lipat.




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×