Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
JENEWA. Chief Executive Officer (CEO) UBS AG, Oswald Gruebel, bakal mendapatkan tekanan dari para pemegang saham perusahaan dalam pertemuan para direksi dam pemegang saham UBS AG di Singapura hari ini (21/9).
Gruebel akan diminta untuk mengembalikan kepercayaan konsumen mereka setelah mengalami kerugian US$ 2,3 miliar dari transaksi tidak sah dari salah satu pialangnya minggu lalu. Kemarin (20/9), Gruebel kena semprot dari Government of Singapore Investment Corp. sebagai pemegang saham terbesar UBS.
"Mereka mengungkapkan kekecewaannya dan mendesak UBS mengambil tindakan tegas untuk memulihkan kepercayaan nasabah terhadap UBS," ujar salah satu orang dekat yang mengikuti pertemuan Gruebel dengan pemegang saham UBS.
Kerugian derivatif itu menjadi noda bagi karier profesional pria berusia 67 tahun ini. Sebab, ia selama 2,5 tahun terakhir berjuang membangun UBS kembali dari kerugian subprime mortgage yang dialami UBS di 2008.
"Ini menjadi citra buruk bagi Gruebel maupun UBS. Tapi ia tetap mendapatkan pengakuan dari keberhasilannya menstabilkan UBS dari krisis," ujar Christian Hamann analis Hamburger Sparkasse yang memberi peringkat "tahan" bagi UBS.