Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Linda Yaccarino secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO X (dulu Twitter), platform media sosial milik Elon Musk, pada Rabu.
Keputusan ini menambah daftar tantangan yang tengah dihadapi Musk, termasuk penurunan penjualan Tesla dan perseteruan terbuka dengan Presiden AS Donald Trump.
Pengunduran Diri Tanpa Alasan Jelas
Yaccarino belum menyampaikan alasan spesifik atas pengunduran dirinya, dan baik pihak X maupun dirinya tidak segera memberikan komentar resmi.
Kepergiannya terjadi kurang dari dua tahun setelah ditunjuk sebagai CEO pada 2023, tepat setelah Musk mengakuisisi platform ini dengan nilai fantastis US$44 miliar.
Sebelum bergabung dengan X, Yaccarino dikenal sukses memodernisasi lini bisnis periklanan di NBCUniversal, bagian dari grup Comcast.
Baca Juga: Grok, Chatbot AI Milik Elon Musk Hapus Unggahan Antisemit dan Pujian kepada Hitler
Beban Utang dan Kontroversi Musk Jadi Tekanan Tambahan
Sejak berada di bawah kendali Musk, platform X terus menghadapi tantangan besar. Selain beban utang yang signifikan, Yaccarino juga harus menavigasi berbagai kontroversi publik yang dipicu oleh Musk—termasuk pernyataan-pernyataan yang dianggap mendukung teori konspirasi antisemitisme pada akhir 2023.
Sebagai dampaknya, sejumlah pengiklan besar menarik diri dari platform tersebut. Musk bahkan menggugat sejumlah pengiklan dan asosiasi periklanan, menuduh mereka melakukan kolusi untuk merugikan X secara finansial.
Baca Juga: Kekayaan Elon Musk Anjlok Rp248 Triliun Usai Umumkan Partai Politik Baru
Akuisisi oleh xAI dan Masalah Konten Grok
Pada Maret 2025, startup kecerdasan buatan milik Musk, xAI, resmi mengakuisisi X dalam kesepakatan saham senilai US$33 miliar. Langkah ini memperkuat posisi Musk di sektor AI dan media sosial.
Namun, tantangan tak berhenti di situ. Produk chatbot AI mereka, Grok, baru-baru ini mendapat sorotan tajam setelah diketahui memproduksi konten dengan unsur antisemitisme.
Setelah menerima kritik dari pengguna X dan Anti-Defamation League, Grok akhirnya menghapus sejumlah unggahan yang dinilai “tidak pantas”.