kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Airlines Borong Pesawat Boeing


Rabu, 31 Agustus 2022 / 15:52 WIB
China Airlines Borong Pesawat Boeing
ILUSTRASI. China Airlines Ltd akan membeli 16 pesawat Boeing 787 senilai US$ 4,6 miliar. REUTERS/Paulo Whitaker


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. China Airlines Ltd akan membeli 16 pesawat Boeing 787 senilai US$ 4,6 miliar untuk menggantikan armada lama Airbus A330. Pembelian pesawat tersebut telah mendapatkan dukungan dari pemerintah. 

Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) ini diperkirakan akan memenangkan kesepakatan tersebut setelah pihak maskapai melakukan pembicaraan dengan pemerintah untuk memperbarui armadanya di tengah ketegangan Taipei dengan China. 

Namun, ada ketidakpastian bagaimana kesepakatan itu dapat memengaruhi hubungan Boeing dengan China, yang biasanya menyumbang sekitar seperempat dari penjualan pesawat komersial. 

Baca Juga: AS Menangguhkan 26 Penerbangan Maskapai China, Sebagai Balasan Aksi Serupa oleh China

Boeing telah menunggu selama berbulan-bulan untuk mendapatkan persetujuan terkait tindak lanjut pengiriman seri 737 MAX ke China meskipun pesawat jet tersebut telah dinyatakan aman oleh otoritas China.

Sementara Beijing di masa lalu telah menarik atau menunda kesepakatan bisnis tingkat tinggi sebagai tanggapan atas penjualan senjata AS atau Eropa ke Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Meski demikian kesepakatan pembelian pesawat sipil tersebut cenderung tidak menimbulkan kegemparan seperti itu.

"Bisnis komersial lebih aman di bawah radar politik," kata seorang sumber dari industri kedirgantaraan barat dikutip dari Reuters, Rabu (31/8). 

Tetapi beberapa analis memperingatkan bahwa perdagangan dengan perusahaan-perusahaan AS dapat menjadi penangkal baru untuk mengurangi ketegangan setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini ke Taiwan.

"Beijing memiliki sejarah panjang dalam menghukum Boeing dan memberi penghargaan kepada Airbus, dan sebaliknya. Walau ada dosa politik yang dirasakan," lanjutnya.

Isaac Stone Fish, pendiri of Strategy Risks mengatakan, kesepakatan tersebut bisa dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, atau negara tempat mereka berada.

"Boeing menjual pesawat ke Taiwan, dan hanya beberapa minggu setelah perjalanan Ketua Pelosi ke Taiwan mendapat tanggapan keras dari Beijing, pasti memberi centang kedua kotak itu," tambahnya.

Baca Juga: Maskapai China Borong Ratusan Pesawat Airbus, Boeing Meradang

Boeing mengatakan pihaknya senang China Airlines telah memilih 787 dan bekerja sama dengan maskapai untuk menyelesaikan pesanan. 

Sumber-sumber industri mengatakan bahwa pembuat pesawat AS berusaha menjauhkan diri dari kunjungan Pelosi.

Selain itu, mereka menahan diri untuk tidak menggunakannya sebagai kesempatan untuk melobi kesepakatan AS, tetapi akan berhati-hati untuk bertindak melawan kepentingan ekonomi yang lebih dalam di China.

China cenderung menyeimbangkan pembelian jet antara kekuatan industri trans-Atlantik Airbus dan Boeing dari waktu ke waktu tetapi secara efektif telah keluar dari pasar selama lima tahun, dengan permintaan terhambat pertama oleh ketegangan perdagangan dan kemudian oleh pandemi.

Pada bulan Juli, maskapai penerbangan negara China mengumumkan kesepakatan untuk 292 jet yang lebih kecil dengan Airbus. Boeing telah lama dilihat sebagai pesaing untuk memenangkan pesanan China untuk seri 787 setelah ketegangan perdagangan mereda.

Kepala Eksekutif Boeing Dave Calhoun mengatakan bulan lalu bahwa pengiriman 737 MAX ke China tetap terhalang oleh Covid-19 dan masalah geopolitik yang mengacu pada ketegangan perdagangan yang memanas antara dua ekonomi terbesar dunia.




TERBARU

[X]
×