kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Ajukan Protes Atas Pernyataan Presiden Korea Selatan Soal Taiwan


Minggu, 23 April 2023 / 10:45 WIB
China Ajukan Protes Atas Pernyataan Presiden Korea Selatan Soal Taiwan


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong mengajukan pernyataan serius kepada duta besar Korea Selatan atas pernyataan salah Presiden Korea Selatan tentang Taiwan.

Mengutip Reuters, Minggu (23/4), dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan peningkatan ketegangan di sekitar Taiwan disebabkan oleh upaya untuk mengubah status quo secara paksa, dan dia menentang perubahan tersebut.

"Masalah Taiwan bukan hanya masalah antara China dan Taiwan, tetapi seperti masalah Korea Utara, ini adalah masalah global," kata Yoon.

Baca Juga: China Tegaskan Kedua Sisi Selat Taiwan Milik Mereka

"Pernyataan Yoon sama sekali tidak dapat diterima," kata Sun, menurut pernyataan kementerian luar negeri China.

"Pemimpin Korea Selatan tidak menyebutkan prinsip Satu China, tetapi menyamakan masalah Taiwan dengan masalah Semenanjung Korea," kata Sun.

"Baik Korea Utara dan Korea Selatan adalah negara berdaulat yang telah bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sudah menjadi fakta umum bahwa masalah Semenanjung Korea dan masalah Taiwan sangat berbeda sifatnya dan garis lintang dan garis bujur, dan tidak dapat dibandingkan sama sekali. "

China mengatakan Taiwan yang diperintah secara demokratis adalah bagian dari wilayahnya sendiri, posisi yang sangat ditolak Taipei, dan menuntut negara-negara yang memiliki hubungan dengannya harus mengadopsi posisinya bahwa Taiwan adalah wilayah China.

Keluhan Sun menyusul kritik dari kementerian luar negeri China pekan lalu bahwa Korea Selatan harus hati-hati menangani masalah yang berkaitan dengan Taiwan. 
Korea Selatan membalas dengan memanggil duta besar China untuk memprotes pernyataan Beijing.




TERBARU

[X]
×