Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
TOKYO. China bakal menggantikan Jepang sebagai importir jagung terbesar dunia pada awal 2014. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan konsumsi jagung di China untuk dijadikan pakan ternak.
"Kenaikan bisa pada hitungan dua sampai tiga tahun ke depan," kata prediksi Thomas Dorr, Presiden Dewan dari US Grains Council dalam wawancaranya dengan Bloomberg di Tokyo. "China memiliki lebih dari 4 juta ton pesanan jagung yang sudah dikirimkan,” kata Dorr, Selasa (17/4).
Sementara itu, kebutuhan jagung impor tahunan Jepang hanya 15,3 juta ton pada tahun lalu. Sementara itu impor jagung untuk China tahun 2011-2012 sudah tercatat sebesar 12 juta ton. Dorr memprediksi, kenaikan impor jagung China bisa mencapai 5,5 juta ton per tahun.
Kenaikan permintaan jagung ini, diharapkan bisa mengerek harga jagung di bursa berjangka. Saat ini, harga jagung sudah turun 4,8% ketimbang tahun lalu.
"Pemerintah China bisa menaikkan jumlah impor jagung untuk menjaga inflasi,” kata Kazuhiko Saito, analis komoditas broker Fujitomi Co di Tokyo.
Jagung untuk pengiriman Juli diperdagangkan US$ 6,1525 per bushel di Chicago Board of Trade jam 12:09 pagi waktu Tokyo. Harga jagung berjangka turun US$ 6,11 kemarin, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 30 Maret.