kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China berencana bangun sistem pertahanan dari asteroid yang mengancam Bumi


Sabtu, 24 April 2021 / 23:02 WIB
China berencana bangun sistem pertahanan dari asteroid yang mengancam Bumi
ILUSTRASI. China berencana bangun sistem pertahanan dari asteroid yang mengancam Bumi


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. China akan mengadakan diskusi mengenai pembangunan sistem pertahanan dari asteroid yang mendekati Bumi. Hal itu dikatakan seorang pejabat senior antariksa China pada hari Sabtu (24/4), ketika China tengah meningkatkan ambisi ruang angkasa dalam jangka panjang.

Kepala Administrasi Luar Angkasa Nasional China, Zhang Kejian, tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang sistem pertahanan dari asteroid tersebut dalam pidato pembukaannya pada upacara hari luar angkasa China di kota timur Nanjing seperti dilansir Reuters.

China tengah menjadikan eksplorasi ruang angkasa sebagai prioritas utama dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan China adalah untuk menetapkan program yang mengoperasikan ribuan penerbangan luar angkasa dalam setahun dan membawa puluhan ribu ton kargo dan penumpang ke luar angkasa pada 2045.

Pada tahun lalu, Badan Antariksa Eropa telah menandatangani kontrak senilai 129 juta euro atau setara US$ 156 juta untuk membangun pesawat ruang angkasa untuk proyek bersama NASA yang meneliti cara membelokkan asteroid yang tengah menuju Bumi.

Baca Juga: Tidak timbulkan ancaman, asteroid terbesar dekati Bumi

Lebih jauh, China juga mendorong misi di mana satu pesawat luar angkasa akan mendarat di asteroid yang dekat Bumi untuk mengumpulkan sampel, lalu terbang kembali ke Bumi untuk melepaskan kapsul yang berisi sampel dan kemudian mengorbit komet lain.

Hal itu sebagaimana diberitakan media resmi pemerintah China Xinhua, mengutip seorang akademisi di Chinese Academy of Sciences bernama Ye Peijian.

Ye mengatakan misi itu membutuhkan waktu sekitar satu dekade untuk menyelesaikannya. 

China dan Rusia telah menandatangani nota kesepahaman bulan lalu untuk mendirikan stasiun penelitian bulan international.

Selanjutnya: Dentuman di Bali diduga berasal dari meteor yang jatuh



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×