Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wakil Presiden China Han Zheng mengatakan negaranya berkomitmen untuk membuka diri lebih luas terhadap dunia dan akan selalu menjadi anggota keluarga besar negara-negara berkembang.
Berbicara pada debat umum sesi ke-78 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Han juga mengatakan China berkomitmen terhadap kebijakan luar negeri yang independen dan menjaga kedaulatan serta integritas wilayahnya, menurut sebuah laporan pada Kamis malam dari Xinhua.
“Masalah keamanan yang sah dari semua negara harus diatasi, kedaulatan dan integritas wilayah semua negara harus dihormati, dan perbedaan serta perselisihan harus diselesaikan dengan cara damai melalui dialog dan konsultasi,” kata Han.
Baca Juga: Xi Jinping Resmi Dilantik Jadi Presiden China untuk Periode ke-3
Mengenai konflik Ukraina, Han mengatakan: "China mendukung semua upaya yang kondusif bagi penyelesaian krisis Ukraina secara damai dan siap untuk terus memainkan peran konstruktif untuk mencapai perdamaian secepatnya."
Menteri Luar Negeri China Wang Yi baru-baru ini mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa China akan menjunjung tinggi posisi yang independen dan tidak memihak terhadap Ukraina seiring upaya mereka untuk menemukan penyelesaian politik atas masalah tersebut.
Beijing menolak untuk mengutuk Moskow atas invasi ke Ukraina yang dilancarkannya pada Februari 2022, dan mendapat tekanan internasional untuk berbuat lebih banyak guna meyakinkan Moskow agar mengakhiri perang. Mereka telah menawarkan rencana perdamaiannya sendiri, yang mendapat tanggapan hangat dari Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Xi Jinping Amankan Masa Jabatan Ketiga, Pecahkan Rekor Sebagai Presiden China
Han juga bertemu dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic di sela-sela pertemuan PBB, menyebut kedua negara sebagai “teman sejati” yang berbagi kesulitan, dan berjanji untuk terus mendorong hubungan bilateral ke tingkat yang baru.
Vucic diperkirakan akan menghadiri forum Belt and Road ketiga China bulan depan, yang akan mempertemukan perwakilan dari lebih dari 110 negara untuk membahas inisiatif perdagangan dan infrastruktur lintas benua yang ambisius dari China.
Dalam sambutannya di PBB, Han mengatakan pembangunan "harus ditempatkan sebagai pusat agenda internasional, dan manfaat pembangunan harus menjangkau setiap negara dan individu dengan cara yang lebih adil".