kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

China bisa berang, AS dukung Filipina lindungi kedaulatan di Laut China Selatan


Senin, 23 November 2020 / 17:30 WIB
China bisa berang, AS dukung Filipina lindungi kedaulatan di Laut China Selatan
Pertemuan Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien dan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. di Manila.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Amerika Serikat (AS) mendukung Filipina dalam upayanya melindungi hak kedaulatannya di Laut China Selatan. Dan, siap membantu sekutunya itu jika diserang di perairan yang disengketakan tersebut.

Filipina bulan lalu mengumumkan akan melanjutkan eksplorasi minyak dan gas di atau dekat Reed Bank Laut China Selatan, yang terletak di lepas pantai Barat wilayah mereka yang juga diklaim oleh China.

“Itu milik orang Filipina. Itu bukan milik beberapa negara lain yang hanya karena mungkin lebih besar dari Filipina mereka dapat mengambil dan mengubah sumber daya orang Filipina. Itu salah," tegas Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, Senin (23/11), seperti dikutip Channel News Asia.

O'Brien menyampaikan dukungan AS tersebut saat mewakili Presiden Donald Trump dalam acara Senin (23/11) di Departemen Luar Negeri di Manila, tempat dia mengumumkan pemberian rudal dan bom ke militer Filipina.

Baca Juga: Bantu perangi militan pro-ISIS, AS beri rudal ke militer Filipina

Kelanjutan perjanjian keamanan utama

Dia mengulangi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo awal tahun ini: "setiap serangan bersenjata terhadap kapal perang atau kapal umum Filipina di Laut China Selatan akan memicu kewajiban pertahanan bersama kami". 

AS dan Filipina memiliki perjanjian pertahanan timbal balik berusia 69 tahun.

Pada Juli lalu, Pompeo meningkatkan serangan Pemerintahan Trump terhadap China dengan menyatakan, Washington menganggap hampir semua klaim maritim Tiongkok di Laut China Selatan tidak sah.

China dengan marah bereaksi dengan menuduh AS menyebarkan perselisihan antara Beijing dan negara-negara tetangga Asia.

Baca Juga: Mantan Panglima Militer Filipina sebut China telah melancarkan perang di zona abu-abu

Hanya, O'Brien mengungkapkan harapan untuk kelanjutan perjanjian keamanan utama yang memungkinkan pasukan Amerika Serikat untuk berlatih dalam latihan tempur skala besar di Filipina.

Duterte membatalkan Perjanjian Kunjungan Pasukan dengan AS awal tahun ini, tetapi kemudian menunda efektivitas keputusannya itu hingga tahun depan, sebuah langkah yang O'Brien sambut baik.

Selanjutnya: Filipina: Kami minta bantuan AS jika China serang kapal AL kami di Laut China Selatan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×