kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

China dan Amerika Utara menopang kinerja Nike


Kamis, 22 Desember 2016 / 06:05 WIB
China dan Amerika Utara menopang kinerja Nike


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEAVERTON. Sempat tertekan, bisnis penjualan sepatu Nike Inc kembali menggeliat. Nike mencatat kenaikan laba dengan tingginya penjualan sepatu.

Reuters melaporkan, laba bersih raksasa olahraga asal Amerika Serikat ini tumbuh 7,3% per November 2016 atau mencapai US$ 842 juta. Pertumbuhan laba tertopang pendapatan perusahaan.

Per November 2016, pendapatan Nike naik 6,4% menjadi US$ 8,18 miliar. Angka ini lebih tinggi dari estimasi analis sebesar US$ 8,09 miliar. Permintaan pasar Amerika Utara dan China mendongkrak kinerja Nike.

Perusahaan dengan slogan Just Do It ini menargetkan pertumbuhan pendapatan satu digit di tahun ini. Nike berharap pertumbuhan bisnisnya di Amerika utara tetap terjaga hingga kuartal selanjutnya. Caranya dengan strategi tingkat persedian produksi yang ketat.

Penjualan Nike di Amerika Utara tumbuh 3% menjadi US$ 3,65 miliar per November 2016. Sementara di China penjualan Nike tumbuh 12% menjadi US$ 1,06 miliar. Bahkan pertumbuhan penjualan di China sebenarnya lebih tinggi mencapai 17%.

Namun karena selisih kurs menciutkan pertumbuhan penjualan. Penjualan Nike memang terpengaruh biaya produk, penguatan dollar AS dan harga jual yang lebih tinggi. Faktor tersebut berpengaruh pada margin kotor Nike yang turun 140 basis poin menjadi 44,2%.

Di sisi lain, produk sepatu basket dipastikan akan menjadi tumpuan perusahaan untuk mengangkat penjualan.

Trevor Edwards, Presiden Nike Brand melihat momentum di basket yang bagus. "Kami jelas harus kembali untuk basket," kata Edwards. Sebelumnya, bisnis sepatu basket Nike sedang tertekan. Sebab rival Nike yakni Under mendapatkan kontrak tandatangan dari bintang NBA, Stephen Curry.

Mengimbangi saingannya, Nike mendesain ulang produk sepatu basketnya. Nike memberikan harga produk yang lebih baik seperti produk sepatu Jordan 31 dan Kobe AD. Edwards menargetkan lini sepatu basket bisa tumbuh hingga Mei 2017.

Lini bisnis sepatu basket telah menyumbang 5,1% terhadap pendapatan grosir Nike. Merek Jordan disebut berkontribusi paling besar terhadap pendapatan. Ia menilai kinerja Nike merefleksikan permintaan jangka panjang.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×