kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.176   38,00   0,24%
  • IDX 7.946   15,23   0,19%
  • KOMPAS100 1.115   -3,00   -0,27%
  • LQ45 824   -2,99   -0,36%
  • ISSI 268   1,76   0,66%
  • IDX30 426   -1,46   -0,34%
  • IDXHIDIV20 490   -0,92   -0,19%
  • IDX80 123   -0,57   -0,46%
  • IDXV30 128   -0,30   -0,24%
  • IDXQ30 137   -0,69   -0,50%

RI Ketiban Untung, Investor Tiongkok Incar Indonesia untuk Hindari Tarif AS


Jumat, 15 Agustus 2025 / 07:46 WIB
RI Ketiban Untung, Investor Tiongkok Incar Indonesia untuk Hindari Tarif AS
ILUSTRASI. Perusahan China membidik Indonesia untuk menghindari tarif perdagangan Amerika yang tinggi. Foto: wikipedia.org


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Gao Xiaoyu, pendiri perusahaan konsultan lahan industri di Jakarta, dibanjiri panggilan telepon dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ingin berekspansi atau mendirikan operasi di Indonesia. Langkah ini mereka ambil dengan tujuan untuk melindungi diri dari tarif impor Amerika Serikat yang tinggi.

Reuters melaporkan, tarif AS sebesar 19% untuk barang-barang dari Indonesia sama dengan tarif untuk Malaysia, Filipina, dan Thailand, dan sedikit di bawah tarif Vietnam sebesar 20%. Tarif Tiongkok saat ini melebihi 30%.

Namun Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan negara terpadat keempat di dunia, memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara tetangganya. Apakah itu? Yakni,  potensi pasar konsumennya yang luas.

"Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami rapat dari pagi hingga malam," kata Gao, yang mendirikan perusahaannya PT Yard Zeal Indonesia pada tahun 2021 dengan empat karyawan dan sekarang memiliki lebih dari 40 karyawan.

"Kawasan industri juga sangat ramai," tambahnya.

Berdasarkan data pemerintah yang dirilis pekan lalu, perekonomian Indonesia tumbuh lebih baik dari perkiraan sebesar 5,12% pada kuartal kedua, laju tercepat dalam dua tahun.

"Jika Anda dapat membangun kehadiran bisnis yang kuat di Indonesia, pada dasarnya Anda telah menguasai separuh pasar Asia Tenggara," kata Zhang Chao, produsen Tiongkok yang menjual lampu depan sepeda motor di Indonesia, pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia.

Baca Juga: Luhut Akan Bertolak ke AS Bulan Depan, Bahas Negosiasi Tarif Resiprokal

Vietnam dan Thailand merupakan salah satu negara yang paling diuntungkan dari gelombang pertama diversifikasi luar negeri perusahaan Tiongkok, tetapi di tengah gejolak perdagangan terbaru dengan Amerika Serikat, negara-negara tetangga dekat lainnya juga merasakan manfaatnya.

"Selalu ada sinergi ... dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang memiliki keyakinan untuk mendirikan usaha dengan mudah di Indonesia," kata Mira Arifin, kepala perwakilan Bank of America untuk Indonesia. 

Dia menambahkan, "Indonesia memiliki kumpulan talenta yang besar dengan demografi muda yang dinamis yang mendorong investor asing untuk segera membangun skala di negara ini."

Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah memperjuangkan hubungan dengan Tiongkok, mengunjungi Beijing pada bulan November di mana ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping dan menyambut Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Jakarta pada bulan Mei.

Investasi dari Tiongkok dan Hong Kong ke Indonesia naik 6,5% year-on-year menjadi US$ 8,2 miliar dalam enam bulan pertama tahun 2025. Total FDI tumbuh 2,58% selama periode yang sama menjadi 432,6 triliun rupiah (US$ 26,56 miliar), dan pemerintah telah menyatakan akan ada lebih banyak investasi pada paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: Trump Kritik CEO Goldman Sachs David Solomon terkait Riset Tarif AS




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×