Sumber: foxnews,Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Geoffrey Hinton, tokoh penting dalam dunia kecerdasan buatan yang dijuluki "Godfather of AI" atau Bapak AI, meyakini bahwa mesin akan segera melampaui manusia.
Dalam wawancara dengan Forbes Magazine yang dikutip Fox News pada 13 Agustus 2025, Hinton menganjurkan agar "naluri keibuan" harus ditambahkan ke dalam sistem untuk memastikan AI merawat dan melindungi manusia.
Hinton percaya, jenis AI yang dapat menyamai atau bahkan melampaui kemampuan manusia bisa saja terwujud dalam beberapa tahun saja, jauh lebih cepat dari perkiraannya sebelumnya yang menyebutkan 30 hingga 50 tahun.
"Mereka akan jauh lebih pintar dari kita. Bayangkan Anda bertanggung jawab atas taman bermain anak-anak berusia 3 tahun, dan Anda bekerja untuk mereka. Tidak akan sulit bagi mereka untuk berada di dekat Anda jika mereka lebih pintar," kata ilmuwan komputer asal Kanada tersebut.
Terkait peningkatan kemampuan itu, Hinton menggarisbawahi bahwa bahwa AI memiliki kemampuan unik untuk belajar secara kolektif, yang berarti mesin dapat secara signifikan melampaui kemajuan manusia.
Baca Juga: Makin Populer, ChatGPT Menuju 700 Juta Pengguna per Pekan
Menambahkan Naluri Keibuan
Kekhawatiran akan potensi AI yang melawan kehendak manusia juga muncul dalam benak Hinton. Menurutnya, para peneliti harus memprioritaskan penciptaan AI yang benar-benar peduli terhadap manusia, alih-alih hanya berfokus pada mempertahankan kendali.
Sebagai solusi, sang Bapak AI ini menyarankan agar para peneliti menciptakan "naluri keibuan" untuk disuntikkan ke dapan setiap model AI yang mereka ciptakan.
"Kita membutuhkan ibu AI daripada asisten AI. Asisten adalah seseorang yang bisa dipecat. Untungnya, kamu tidak bisa memecat ibumu," kata Hinton.
Baca Juga: Lansia di AS Gunakan Chatbot AI untuk Temani Masa Tua
Terlepas dari kekhawatiran itu, Hinton tetap yakin bahwa AI dapat memberikan manfaat dalam industri perawatan kesehatan.
Dalam penggunaan yang tepat, AI dapat mempercepat diagnosis pasien, mengembangkan obat yang lebih tepat sasaran, dan menyesuaikan perawatan.
Hinton adalah tokoh pentin dalam perkembangan AI. Dirinya bekerja di Google selama lebih dari satu dekade dan bertanggung jawab atas terobosan teknologi pada tahun 2012 yang menjadi fondasi AI masa kini seperti ChatGPT.
Pada tahun 2023, Hinton mengundurkan diri sebagai insinyur Google. Salah satu alasannya adalah untuk memperingatkan bahaya pengembangan AI lebih lanjut.
Tonton: Warga Ingin Lengserkan Bupati Pati, Kader Partai Gerindra, Ini Respon Prabowo