CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.714   64,00   0,41%
  • IDX 7.289   45,52   0,63%
  • KOMPAS100 1.121   4,16   0,37%
  • LQ45 885   -2,10   -0,24%
  • ISSI 222   2,02   0,92%
  • IDX30 456   -1,28   -0,28%
  • IDXHIDIV20 551   -3,22   -0,58%
  • IDX80 128   0,11   0,08%
  • IDXV30 138   -0,88   -0,63%
  • IDXQ30 152   -0,74   -0,49%

China dan Malaysia Perbarui Perjanjian Ekonomi, Review Perjalanan Bebas Visa


Rabu, 19 Juni 2024 / 13:40 WIB
China dan Malaysia Perbarui Perjanjian Ekonomi, Review Perjalanan Bebas Visa
ILUSTRASI. China dan Malaysia memperbarui pakta kerja sama ekonomi dan perdagangan lima tahun.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. China dan Malaysia memperbarui pakta kerja sama ekonomi dan perdagangan lima tahun. Kedua negara berjanji untuk meninjau pengaturan perjalanan bebas visa antar negara saat kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik.

Mengutip Reuters, Rabu (19/6), Li bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di ibu kota administratif Putrajaya pada Rabu hari ini. 

Usai pertemuan, Li dan Anwar menyaksikan penandatanganan beberapa kesepakatan bilateral, termasuk ekspor durian segar dari Malaysia ke China.

Perjanjian tersebut akan menjadikan Malaysia, salah satu produsen buah durian terbesar di dunia, bergabung dengan Thailand dan Vietnam, dalam mengirimkan durian segar ke pasar China. 

Baca Juga: Anwar Ibrahim Sebut Malaysia Bersiap Gabung dengan BRICS

Malaysia sebelumnya hanya diperbolehkan mengirimkan produk durian dan durian utuh beku ke China.

Li tengah melakukan perjalanan ketiga dalam rangkaian perjalanan kenegaraannya, setelah mengunjungi Selandia Baru dan Australia.

Perjalanan ini seiring upaya China untuk memperluas pengaruh dan investasinya di Asia Pasifik di tengah ketegangan geopolitik dan persaingan dengan Amerika Serikat.

Li juga diperkirakan akan bertemu Raja Malaysia, Sultan Ibrahim, dan menghadiri upacara peletakan batu pertama di lokasi pembangunan East Coast Rail Link (ECRL), bagian dari Inisiatif Belt and Road pada hari Rabu.

Jalur kereta api sepanjang 665 kilometer (413 mil), senilai 50,27 miliar ringgit (US$ 10,7 miliar) akan menghubungkan pantai timur dan barat semenanjung Malaysia pada akhir tahun 2026.

Pertama kali diusulkan pada tahun 2017, jalur kereta api ini sedang dibangun oleh unit China Communications Construction Co Ltd di Malaysia. 

Pada bulan Maret, Malaysia mengatakan akan mempertimbangkan untuk memperluas proyek yang didukung China hingga ke perbatasannya dengan Thailand.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×