Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
BEIJING. Pihak berwenang China kemungkinan besar menginginkan supaya yuan menjadi mata uang global. Kendati demikian, Pemerintah China tidak akan melepaskan kontrol terhadap mata uang negaranya.
Banyak analis memperkirakan, momentum yuan masih akan berlanjut di tahun ini. Menurut data dari jasa transaksi global, SWIFT, mata uang Negara Tembok Besar tersebut menjadi mata uang kelima yang paling sering digunakan dalam pembayaran. "Dengan perlambatan ekonomi, China ingin berada dalam posisi mengendalikan arus keluar modal," ujar Kenji Yoshikawa, ekonom senior Mizuho Securities mengutip CNBC.
Perlambatan ekonomi China telah meningkatkan spekulasi bahwa otoritas sengaja membuat depresiasi yuan untuk meningkatkan daya saing ekspor. Ekspor merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi China. Beberapa investor khawatir, upaya China ini akan memberikan efek domino terhadap depresiasi mata uang di Asia.