kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yuan mulai menginvasi Eropa


Kamis, 10 Oktober 2013 / 17:49 WIB
Yuan mulai menginvasi Eropa
ILUSTRASI. Petugas vaksinator menunjukkan vaksin penguat atau booster di gerai layanan vaksinasi COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh.


Sumber: Reuters |

BEIJING. China makin gencar menginternasionalisasi mata uang renminbi dengan menyetujui perjanjian swap antara euro dan yuan. Bilateral currency swap tersebut dilakukan antara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Rakyat China (PBOC).

Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun dengan nilai maksimum 350 miliar yuan atau setara dengan 45 miliar euro (US$60,8 miliar).

Kesepakatan itu adalah yang terbaru dari serangkaian swap berdominasi yuan yang sudah dibuat dengan negara-negara lain di dunia. China memang tengah gencar mempromosikan renminbi sebagai alat transaksi komersial dan keuangan di pasar global. Tujuan akhirnya adalah menyaingi dollar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang utama.

"Bilateral swap ini sebenarnya adalah upaya internasionalisasi renminbi," kata Louis Kuijs, ekonom RBS di Hong Kong.

Menurutnya, swap yang lazimnya ditujukan untuk mengamankan posisi bank sentral saat likuiditas mengetat hanyalah target kedua bagi China.

Bagi Eropa, swap dari China ini nomor dua terbesar setelah perjanjian dengan Bank Sentral Korea Selatan dengan nilai 360 miliar yuan.

Sebagai mitra dagang terbesar kedua China, Eropa adalah tujuan utama Beijing dalam menggenjot profil yuan. Beberapa negara Benua Biru seperti Inggris dan Jerman bahkan ingin menjadi pusat kliring yuan di Eropa.

Kesepakatan swap China dengan ECB datang setelah Presiden Prancis Francois Hollande pada Juni lalu memastikan bahwa Prancis tengah menyiapkan kerja sama swap dengan negara berekonomi terbesar kedua di dunia. Gubernur Bank of France Christian Noyer mengumumkan kesepakatan itu pada Kamis ini.

"Perbankan di zona euro dan Prancis akan memiliki keamanan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan transaksi dengan renminbi dalam jangka yang panjang," terang Noyer.

Saat ini, baru Hong Kong yang digunakan China sebagai pusat perdagangan luar negeri di mana seluruh transaksinya resmi menggunakan yuan.

China, juga memiliki swap agreement senilai 400 miliar yuan dengan Hong Kong. Perlu diketahui, yuan saat ini adalah mata uang ke delapan yang paling banyak diperdagangkan di dunia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×