Sumber: BBC News | Editor: Dikky Setiawan
BEIJING. Otoritas Perbankan China akan memberikan kebebasan kepada industri perbankan untuk menetapkan tingkat suku bunga kredit mereka sendiri. Sebelumnya, perbankan tidak diizinkan untuk menetapkan suku bunga pinjaman di bawah level tertentu yang ditetapkan oleh Bank Rakyat China (PBOC) atau Bank Sentral China.
Bank Sentral mengatakan, pihaknya berharap langkah itu akan menghasilkan biaya yang lebih rendah bagi perbankan. Kebijakan itu juga diterapkan sebagai bagian penting dari rencana pemerintah untuk membuat perekonomian lebih berorientasi pasar.
"Ketika Presiden Cina Xi Jinping berkuasa pada Maret, ia berjanji mereformasi perekonomian negara untuk mendorong pertumbuhan yang lebih seimbang," kata Celia Hatton, koresponden BBC di Beijing.
"Pengumuman suku bunga perbankan adalah perubahan besar pertama sejak saat itu," imbuh Hatton.
Kalangan analis menyambut positif langkah Bank Sentral China yang akan menjadi indikator perkembangan penting dalam kebijakan perbankan di Negeri Tiongkok. "Ini kesepakatan yang sangat besar, mungkin manfaatnya lebih dari sekadar efek terhadap perekonomian," kata Mark Williams, Kepala Ekonom Asia di Capital Economics.
"China telah berbicara tentang liberalisasi suku bunga dalam waktu yang lama. Dan ini adalah salah satu langkah terbesar yang bisa mereka ambil," imbuh Williams.
Bahkan, sebelum adanya kebijakan ini, bank-bank di China memiliki kebebasan untuk menetapkan suku bunga pinjaman di bawah tingkat resmi. Tapi, sangat sedikit bank yang memilih untuk melakukannya.
Konversi mata uang
Meskipun hal itu mungkin tidak memiliki dampak besar pada perekonomian, analis menilai, kebijakan Bank Sentral China ini merupakan langkah penting menuju kemungkinan mata uang China (yuan) mengambang bebas di pasar mata uang.
Amerika Serikat telah lama menyerukan hal itu terjadi, dengan alasan bahwa mata uang China telah dijaga dengan nilai yang lebih rendah. Sehingga, hal itu memberikan perusahaan yang memproduksi memiliki keuntungan yang tidak adil.
"Ini menggarisbawahi bahwa China bergerak untuk melakukan konversi mata uang sepenuhnya dan suku bunga mengambang" kata Flemming Nielsen, analis senior di Danske Bank di Kopenhagen.
Menurut Nielsen, liberalisasi suku bunga adalah kondisi yang diperlukan untuk konversi mata uang dan suku bunga mengambang. “Langkah berikutnya mereka akan memperlebar kisaran perdagangan harian untuk renminbi. Mereka harus melakukan itu dalam tiga bulan ke depan," imbuh dia.
Harga rumah cepat naik
Di sana masih ada batas atas berapa banyak suku bunga bank diperbolehkan untuk ditawarkan kepada nasabah. Saat ini, suku bunga bank berada di kisaran 3% dengan sedikit kelonggaran untuk dikatrol lebih tinggi.
Tingkat suku bunga yang relatif rendah, telah mengembalikan kepercayaan para penabung di China untuk menanamkan duitnya di produk investasi yang tidak diatur seperti yang disebut dengan sistem perbankan bayangan.
“Kontrol pada pinjaman hipotek juga akan tetap di tempat, untuk menjaga perkembangan yang sehat dari pasar perumahan,” kata PBOC dalam sebuah pernyataannya, Jumat (19/7).
Namun, menurut Nielsen, salah satu dilema yang dihadapi China adalah harga rumah terus naik cukup cepat, sehingga mereka mungkin tidak ingin tingkat suku bunga ada di level lebih rendah.
"Kami mungkin akan memiliki beberapa persyaratan uang muka dan mereka akan mempertahankan pedoman suku bunga kredit perbankan untuk pembeli rumah pertama kali, sambil menjaga kondisi kredit lebih ketat untuk pembeli kedua kalinya," kata Nielsen.