Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini
BEIJING. China menaikkan suku bunga pinjaman dan deposito sebanyak 25 basis poin untuk ketiga kalinya dalam setahun ini, kemarin (6/7). Kebijakan ini efektif mulai hari ini.
Tentu saja langkah ini bertujuan untuk menjinakkan inflasi juga sebagai rem untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi China. Dengan menaikkan kembali suku bunga, menandakan China cukup percaya diri untuk bertahan dalam kebijakan pengetatan moneter.
Para analis menilai, China sudah dekat atau bahkan sudah dalam batas akhir untuk menaikkan suku bunga sebelum data inflasi yang akan diumumkan minggu depan.
"Kenaikan suku bunga menunjukkan inflasi China pada Juni bisa lebih tinggi dari yang diharapkan dan PDB kuartal kedua tetap solid, konsisten dan sesuai dengan harapan kami," ujar Ligang Liu Kepala Ekonom ANZ di Hong Kong.
Liu bilang, kenaikan suku bunga ini akan membantu People's Bank of China (PBOC), sentral bank China untuk menyempurnakan kebijakan moneter. Yakni dengan mengurangi masalah tingkat bunga yang negatif juga untuk mencegah arus deposito yang keluar dari sistem perbankan.
Langkah ini membuat patokan suku bunga pinjaman China sebesar 6,56% dan suku bunga acuan deposito menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,25%.
Harapan bahwa PBOC tidak lagi akan menaikkan suku bunga menjadi sentimen positif bagi pasar saham dan bisa menghentikan kenaikan nilai tukar mata uang Yuan.