kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China Investment Corporation dikabarkan akan membeli obligasi Italia


Selasa, 13 September 2011 / 13:55 WIB
China Investment Corporation dikabarkan akan membeli obligasi Italia
ILUSTRASI. 7 Fakta menarik Warren Buffett, sang dukun dari Omaha yang jarang diketahui. (Photo by Daniel Zuchnik/WireImage)


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

BEIJING. Perusahaan investasi asal China yaitu China Investment Corporation (CIC) dikabarkan sedang melakukan negosiasi dengan pemerintah Italia. Pertemuan itu terkait mengenai rencana CIC yang akan membeli obligasi milik Italia.

Harian ekonomi Financial Times melaporkan Kepala CIC, Lou Jiwei, telah melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Italia, Giulio Tremonti dan sejumlah pejabat tinggi Italia di Roma, pekan lalu.

Pembicaraan ini diperkirakan sudah berlangsung cukup lama. Indikasinya, beberapa pejabat Italia telah berkunjung ke China dua pekan sebelumnya. Tak hanya membeli obligasi, China juga berniat menghidupkan perekonomian Italia yang tengah lesu. China bisa jadi, akan menanamkan investasi di beberapa perusahaan strategis di Italia.

Nilai utang negeri pizza ini telah mencapai titik tertinggi. Sebaliknya, pemerintah tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk membereskan krisis ini.

Naikkan pendapatan Italia

Saat ini utang nasional Italia mencapai 120% dari Gross Domestic Product (GDP) yang berarti sebesar 23% besaran utang negara-negara pengguna mata uang euro atau Euro zone. Dana Moneter Internasional (IMF), berpendapat jika ingin keluar dari kebangkrutan Italia harus menaikkan pendapatan agar bisa membayar sebagian utangnya. Jumlah pendapatan yang harus didapat setara dengan 20% dari GDP pada 2012.

Rencana China ini mungkin bisa sedikit memberi tambahan napas bagi Italia, namun belum tentu bisa menyembuhkan krisis di Uni Eropa secara keseluruhan. Saat ini China memiliki cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing senilai US$ 3 triliun. Analis beranggapan, likuiditas China tak akan goyang sedikitpun jika hanya menolong Italia. Apalagi bantuan tersebut diberikan tidak secara Cuma-Cuma melainkan melalui investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×