Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan segera memberikan izin kepada armada kapal penjaga pantainya untuk menggunakan senjata jika bersinggungan dengan kapal asing.
Kyodo mengabarkan bahwa penggunaan senjata ini diizinkan jika suatu saat menemui adanya aktivitas kapal nelayan asing di perairan mereka, terutama jika para nelayan tidak segera pergi setelah diberi peringatan.
Keputusan ini disahkan oleh badan parlemen China pada hari Rabu (4/11). Hal ini sedikit banyak membuat Jepang khawatir, terutama jika berkaitan dengan wilayah perairan sekitar Kepulauan Senkaku.
Saat ini Senkaku, atau oleh China disebut Diaoyu, memang menjadi wilayah sengketa kedua negara. Masing-masing mengklaim wilayah tak berpenghuni tersebut dengan berbagai alasan.
Baca Juga: Ini bukti keseriusan Jepang mengembangkan jet tempur siluman
Dengan adanya keputusan baru tersebut, Jepang khawatir keselamatan para penangkapan ikannya akan terancam, karena bagi China, perairan sekitar Senkaku adalah wilayah mereka.
Kehadiran China di Senkaku meningkat
Penjaga Pantai Jepang pada Senin (2/11) melaporkan keberadaan kapal China di sekitar Kepulauan Senkaku. Ini sekaligus menandai rekor baru baru jumlah kunjungan kapal China dalam setahun.
Melansir Kyodo, setidaknya ada empat kapal China yang terlihat di zona bersebelahan di sekitar Senkaku. Alhasil, kapal China tercatat masuk dalam wilayah tersebut dalam 283 hari tahun ini, dan juga selama 57 hari berturut-turut.
Baca Juga: Jepang pertimbangkan membeli 2 unit kapal Aegis untuk menghalau rudal Korea Utara
Kejadian tersebut membuat Jepang cukup gerah, bahkan sampai harus menegur China melalui jalur diplomasi.
"Kami menanggapi kunjungan berulang ke zona berdekatan dan intrusi ke perairan teritorial Jepang dengan sangat serius. Kami juga telah mengeluarkan peringatan melalui kapal penjaga pantai serta melakukan protes keras melalui jalur diplomatik," ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato dalam konferensi pers Senin (2/11) seperti dikutip Kyodo.
Kato menambahkan, Jepang akan tetap waspada terhadap segala manuver China di sekitar Senkaku demi melindungi wilayah yang telah mereka kelola selama puluhan tahun itu.
"Kami akan tetap waspada dan berkoordinasi di antara kementerian terkait, terus mengumpulkan informasi dan memperkuat penjagaan atas Kepulauan Senkaku demi melindungi wilayah kami," tambah Kato.