Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang kali ini mulai mempertimbangkan pengadaan 2 unit kapal Aegis setelah batal meneruskan program pengadaan sistem pertahanan yang berbasis di darat. Program ini secara khusus dirancang untuk melawan rudal Korea Utara.
Kyodo mengabarkan bahwa keputusan final akan diumumkan setelah pemerintah menerima laporan sementara pada pertengahan November dari dua perusahaan swasta yang dipercaya untuk menangani program ini.
Kementerian Pertahanan Jepang juga diharapkan untuk segera mengalokasikan pengeluaran yang diperlukan dalam anggaran fiskal tahun 2021 yang akan disusun akhir tahun ini.
Setelah rencana tersebut mendapatkan izin, kapal Aegis tersebut nantinya akan memiliki fungsi yang disebut sebagai Pertahanan Udara dan Rudal Terpadu dan akan menangkal rudal balistik.
Tidak hanya itu, sistem pertahanan baru ini juga diharapkan bisa bekerja maksimal untuk melawan rudal jelajah dan jet tempur.
Baca Juga: Gawat, Jepang tak akan bergabung dalam perjanjian larangan nuklir PBB
Atas dasar keamanan dan teknis, Jepang pada bulan Juni lalu memutuskan untuk menghentikan rencana pengadaan sistem pertahanan Aegis Ashore yang dikembangkan oleh AS.
Setelah melalui sejumlah pertimbangan, termasuk tiga opsi sistem pertahanan laut, Jepang akhirnya memutuskan akan meneruskan pembuatan kapal destroyer baru yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal.
Berdasarkan laporan Kyodo, kapal penghadang rudal ini diperkirakan akan memiliki bobot sekitar 9.000 ton, angka tersebut lebih besar dari kapal destroyer Maya yang hanya 8.200 ton.
Kapal Maya sendiri sampai saat ini masih menjadi kapal ber-Aegis terbesar milik Maritim Pasukan Bela Diri Jepang sejak diterjunkan dalam tugas pada bulan Maret lalu.