kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China keluarkan aturan bagi industri transportasi online untuk lindungi hak pengemudi


Selasa, 30 November 2021 / 13:44 WIB
China keluarkan aturan bagi industri transportasi online untuk lindungi hak pengemudi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China mengeluarkan aturan baru untuk melindungi hak-hak pengemudi di industri transportasi online raksasa. Beberapa isi dari aturan baru tersebut adalah mengharuskan operator layanan untuk memberi pengemudi asuransi sosial dan mengumumkan pendapatan mereka.

Mengutip Reuters (30/11), Kementerian Transportasi China mengatakan, perusahaan transportasi online harus meningkatkan mekanisme distribusi pendapatan. Dalam aturan juga disebutkan langkah-langkah anti-monopoli akan ditingkatkan terhadap perusahaan-perusahaan semacam itu dan ekspansi modal yang tidak teratur akan dicegah di sektor ini.

Aturan itu muncul setelah regulator China memberi tahu perusahaan termasuk Didi Global, Meituan, Ele.me dan Tencent Holdings dari Alibaba Group pada September untuk meningkatkan cara mereka mendistribusikan pendapatan dan memastikan waktu istirahat bagi pengemudi dan pengemudi pengiriman makanan.

Pengetatan tersebut sejalan dengan seruan Presiden Xi Jinping untuk mencapai "kemakmuran bersama" dan berusaha mempersempit kesenjangan kekayaan yang mengancam kenaikan ekonomi negara itu dan legitimasi pemerintahan Partai Komunis.

Baca Juga: Fitch dan Moody's sebut varian Omicron bisa rusak prospek pertumbuhan ekonomi global

Baca Juga: ByteDance dukung startup Dubai bangun rantai logistik ke China

Sementara itu, aturan baru ini dinilai dapat meningkatkan biaya bagi pengendara kendaraan dan berdampak pada pendapatan mereka. Berdasarkan laporan oleh Internet Society of China industri ini di China mencapai volume transaksi keseluruhan 249,91 miliar yuan setara US$ 39,22 miliar pada tahun 2020.

Seperti diketahui, aturan ini merupakan bagian dari tindakan keras regulator di China yang terjadi pada perusahaan teknologi terbesarnya tahun ini. Regulator mengkritik kebijakan yang mengeksploitasi pekerja dan melanggar hak konsumen sebagai bagian dari kampanye untuk melakukan kontrol lebih besar atas sebagian besar ekonomi setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan yang tak terkendali.

Pada bulan Agustus, seorang pejabat Kementerian Transportasi China bilang. regulator akan mengenakan batasan persentase platform ride-hailing yang dapat diambil dari biaya pengemudi. Media pemerintah China juga mengkritik Didi, platform ride-hailing yang dominan di negara itu, karena tidak membayar pengemudi dengan adil.




TERBARU

[X]
×