Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Boeing Co. menjadi korban perang dagang yang meningkat antara China dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pasalnya, Boeing yang merupakan eksportir terbesar pesawat AS akan menghadapi 25% tarif yang ditetapkan oleh China untuk pesawat buatan AS.
Mengutip Bloomberg, Rabu (4/4), China mengumumkan rencana pengenaan tarif berdasarkan berat pesawat yang akan mencakup beberapa varian dari Boeing-737.
Tarif yang diusulkan Cina akan mempengaruhi pesawat dengan berat antara 15 ton dan 45 ton. Jika pungutan tambahan disetujui oleh negara, Boeing akan menghadapi tarif total sebanyak 30%.
Pengenaan tarif pada pesawat AS jelas akan menguntungkan Airbus, yang siap untuk melampaui AS sebagai produsen pesawat terbesar dunia tahun 2022. Airbus memiliki lebih dari 1.500 pesawat yang beroperasi di China, termasuk pesawat kargo.
Airbus memiliki pangsa pasar 50% di China dan negara ini menyumbang sekitar seperempat dari total pengiriman Airbus. Perusahaan asal Eropa ini juga telah merakit pesawat jenis A320 secara lokal.
"Airbus akan menjadi pemenang langsung. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan ini baru permulaan. AS akan kehilangan lebih banyak daripada China dalam perang dagang ini," ujar Shukor Yusof, pendiri perusahaan konsultan penerbangan Endau Analytics di Kuala Lumpur.